Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Amerika Serikat Batasi Pengunjung Asal Hungaria, Ini Sebabnya! 

ilustrasi bendera Hungaria (pixabay.com/lmaresz)
ilustrasi bendera Hungaria (pixabay.com/lmaresz)

Jakarta, IDN Times - Amerika Serikat (AS), pada Selasa (1/8/2023), memberlakukan pembatasan masuk kepada pengunjung asal Hungaria. AS mendengar laporan tingginya warga negara asing yang menerima paspor Hungaria dalam beberapa tahun terakhir. 

Hubungan kedua negara terus memanas dalam beberapa tahun terakhir di tengah kepemimpinan Perdana Menteri Viktor Orban. Pasalnya, pemimpin sayap kanan itu memiliki pandangan pro-Rusia dan mengimplementasikan kebijakan yang menentang LGBTQ+ di negaranya. 

1. Warga Hungaria hanya diperbolehkan sekali masuk AS

Pembatasan kepada pemegang paspor Hungaria diberlakukan dengan mengurangi periode validitas perjalanan ke AS dari 2 tahun menjadi setahun. Selain itu, kunjungan hanya diperbolehkan untuk sekali masuk ke AS.

Sebelumnya, Hungaria masuk salah satu dari 40 negara yang tergabung dalam Electronic System for Travel Authorization (ESTA). Dalam kebijakan tersebut, warga Hungaria diperbolehkan masuk ke AS tanpa memerlukan visa selama 90 hari.

Dilaporkan Associated Press, pemerintah AS mengatakan bahwa keputusan ini menanggapi gagalnya resolusi bersama dengan Hungaria dalam menyelesaikan masalah keamanan di negaranya. 

2. Orban mempermudah proses naturalisasi warga keturunan Hungaria

PM Hungaria, Viktor Orban saat menghadiri pertemuan Uni Eropa. facebook.com/orbanviktor/
PM Hungaria, Viktor Orban saat menghadiri pertemuan Uni Eropa. facebook.com/orbanviktor/

Sejak 2011, Hungaria telah memberikan status kewarganegaraan pada ribuan orang yang punya garis keturunan etnis Hungaria. Bahkan, di bawah kepemimpinan Orban, proses naturalisasi itu semakin dipermudah, termasuk bagi mereka yang tidak menetap di Hungaria. 

Mayoritas dari ribuan orang yang menerima paspor Hungaria berasal dari negara tetangganya, terutama Rumania, Serbia, dan Ukraina. Mereka diketahui dapat mengklaim warga Hungaria tanpa proses panjang dan seleksi ketat. 

Keputusan ini menimbulkan kekhawatiran dari Washington yang menganggap pelaku kriminal dapat menerima paspor dengan mudah dan masuk ke negaranya. 

Selain itu, program tersebut juga memperbolehkan warga etnis Hungaria yang menetap di negara lain untuk ikut dalam pemilihan umum. Terdapat dugaan cara ini berguna untuk memenangkan Orban dalam pemilu. 

3. Hungaria tolak memberikan data pribadi warganya ke AS

Kementerian Dalam Negeri Hungaria merespons keputusan AS. Mereka menyebut tidak akan memberikan data pribadi etnis Hungaria atau warga yang punya dua kewarganegaraan kepada Washington. 

"Kami tidak akan memberikan informasi dan data pribadi seluruh etnis Hungaria demi melindungi warga kami. Ini yang menyebabkan pemerintah AS melakukan pembalasan kepada Hungaria," katanya. 

Dilansir Euronews, terdapat 2 juta etnis Hungaria yang menetap di negara tetangganya. Keputusan Orban untuk mempermudah warga asing memperoleh kewarganegaraan sempat menimbulkan tensi dengan Ukraina.   

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Brahm
EditorBrahm
Follow Us