Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Bendera Korea Selatan (Korsel) (pexels.com/byunghyun lee)
Bendera Korea Selatan (Korsel) (pexels.com/byunghyun lee)

Intinya sih...

  • Anggota parlemen Korsel mendesak pemakzulan Presiden Yoon Suk Yeol karena memberlakukan darurat militer untuk menghentikan penyelidikan kriminal terhadap dirinya dan keluarganya.
  • Yoon Suk Yeol mencabut status darurat militer setelah Majelis Nasional melakukan pemungutan suara agar darurat militer diakhiri, enam jam setelah menetapkannya.
  • Yoon menegaskan alasan status darurat adalah merasa kelompok oposisi telah melumpuhkan pemerintah dan meminta Majelis Nasional untuk menghentikan aktivitas tersebut.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Anggota parlemen Korea Selatan (Korsel) mendesak pemakzulan segera Presiden Yoon Suk Yeol lantaran memberlakukan darurat militer untuk menghentikan penyelidikan kriminal terhadap dirinya dan keluarganya.

Setelah menyatakan bahwa darurat militer tidah sah dan minta dicabut, para anggota parlemen juga langsung mengajukan mosi untuk memakzulkan Yoon, kemarin. Mosi menyebutkan Yoon telah melanggar konstitusi dan hukum demi melindungi dirinya dan keluarganya sendiri dengan memberlakukan darurat militer.

“Ini adalah kejahatan yang tidak bisa dimaafkan, dan tidak boleh diampuni,” kata anggota parlemen Kim Seung Won, dikutip dari Channel News Asia, Kamis (5/12/2024).

Berdasarkan hukum Korsel, mosi tersebut harus disetujui dalam waktu 24 hingga 72 jam setelah diajukan ke sidang parlemen.

1. Darurat militer dibatalkan

Yoon Suk Yeol mengumumkan dicabutnya status darurat militer pada Rabu pagi. Hal ini dilakukan usai Majelis Nasional melakukan pemungutan suara agar darurat militer diakhiri.

Kabinet Yoon menyetujui usulan untuk menghentikan status darurat militer tersebut pada 04.30 pagi waktu setempat, enam jam setelah Yoon menetapkan status darurat tersebut.

"Majelis Nasional menuntut pencabutan darurat militer sehingga pasukan yang dikerahkan untuk urusan darurat militer, ditarik. Darurat militer segera dicabut dengan menerima permintaan Majelis Nasional melalui rapat Dewan Negara. Namun karena kuorum belum terpenuhi karena masih pagi, darurat militer segera dicabut setelah tercapai (kuorum),” ucap Yoon.

2. Kenapa Yoon Suk Yeol tetapkan darurat militer?

Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol. (dok. X @Presiden_KR)

Alasan utama Yoon menetapkan status darurat adalah ia merasa kelompo oposisi Korsel telah melumpuhkan pemerintah melalui aktivitas anti-negara.

Yoon menegaskan kepada Majelis Nasional agar mereka menghentikan kegiatan memalukan yang disebutnya melumpuhkan fungsi nasional tersebut, termasuk upaya pemakzulan terhadap pejabat pemerintah dan dirinya.

3. Ibu kota Seoul sempat mencekam kemarin malam

Suasana ibu kota Seoul dilaporkan sempat mencekam usai Yoon Suk Yeol menetapkan status darurat militer. Gedung Majelis Nasional digeruduk warga. Akibatnya, gerbang gedung seketika langsung ditutup usai pengumuman tersebut.

Helikopter juga terlihat mondar-mandir di atap gedung-gedung di Seoul, terlihat dalam rekaman yang tersiar di media sosial.

DPR Korsel pun langsung menggelar rapat dan sepakat bahwa darurat militer harus dibatalkan. Setidaknya 190 suara setuju terkait pembatalan ini. Tak lama kemudian, pasukan keamanan dan militer ditarik sepenuhnya dari gedung Majelis Nasional.

Sebelumnya, pasukan militer sempat memecahkan jendela untuk masuk ke lantai utama gedung parlemen. Pasukan ditempatkan di pintu masuk utama, tempat mereka menghalangi warga sipil yang ingin masuk.

Editorial Team