Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
bendera Belarus (unsplash.com/Jana Shnipelson)

Jakarta, IDN Times - Perwakilan khusus PBB untuk hak asasi manusia (HAM) mendesak Belarus untuk menyelidiki penyiksaan dan kematian terhadap tahanan politik.

Menurut laporan yang disusun oleh pelapor khusus PBB untuk Belarus, sedikitnya lima orang yang tewas dalam tahanan di Belarus dihukum atas tuduhan bermotif politik. Laporan tersebut mengungkapkan bahwa tidak satu pun dari mereka yang menjalani otopsi.

"Fakta bahwa para tahanan meninggal saat berada di penjara menimbulkan dugaan perampasan hidup secara sewenang-wenang oleh otoritas Negara," tulis laporan itu.

Mereka meminta pihak berwenang Belarus untuk segera meluncurkan investigasi yang efektif, tidak memihak dan transparan terhadap semua kematian tersebut.

1. Belarus penjarakan 1.401 tahanan politik

Dilansir Associated Press, para pembela HAM PBB menyatakan bahwa mereka sangat prihatin terhadap beberapa politisi oposisi, pengacara, dan aktivis Belarus yang saat ini dipenjara dan tidak diketahui keberadaannya selama lebih dari setahun.

Menurut laporan kelompok HAM Viasna, saat ini terdapat 1.401 tahanan politik yang mendekam di balik jeruji besi di negara tersebut, termasuk peraih Hadiah Nobel Perdamaian Ales Bialiatski. Sekitar 100 di antaranya disebut memiliki masalah kesehatan yang serius dan mungkin berisiko meninggal di penjara.

Bulan lalu, pakar HAM PBB juga mendesak otoritas Belarus untuk memberikan bantuan medis kepada Pavel Kuchynski, seorang tahanan politik yang didiagnosis mengidap kanker stadium lanjut. Pria berusia 29 tahun itu ditahan pada 2022 dan dijatuhi hukuman 4 tahun 9 bulan penjara karena dituduh menghina presiden dan mengancam akan menggunakan kekerasan.

2. Tahanan politik kerap menjadi sasaran penyiksaan

Editorial Team

Tonton lebih seru di