Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

PBB Kutuk Serangan Udara Israel ke Sekolah di Gaza

Pixabay.com/padrinan

Jakarta, IDN Times - Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengutuk serangan udara Israel yang menyasar sebuah sekolah yang dikelola oleh Badan PBB untuk Pengungsi Palestina atau UNRWA di kamp pengungsian Nuseirat, Gaza.

Akibat serangan udara Israel ini, sekitar 40 orang tewas dan puluhan lainnya mengalami luka-luka.

“Sekjen PBB mengutuknya. Sekolah yang digunakan sebagai tempat penampungan itu berusaha memberikan layanan penting kepada warga sipil,” kata juru bicara PBB Stephane Dujarric, dikutip dari Anadolu, Jumat (7/6/2024).

Lantaran tidak ada layanan pendidikan yang bisa beroperasi secara aman di Gaza, di tengah konflik, maka sekitar 300 ribu anak yang seharusnya menerima pendidikan gratis dari UNRWA pun tidak mendapat akses tersebut. Maka, sekolah sementara diubah menjadi tempat penampungan.

“Tidak ada tempat yang aman di Gaza,” ujarnya.

1. Sebanyak 40 orang tewas akibat serangan udara Israel

Setidaknya 40 pengungsi Palestina tewas akibat serangan udara Israel ke sebuah sekolah yang dikelola Badan Pengungsi PBB untuk Palestina atau UNRWA yang terletak di kamp pengungsi Nuseirat, Gaza tengah.

“Selain itu puluhan wagra juga terluka. Jumlah korban dipastikan akan bertambah karena masih ada korban yang belum dievakuasi,” sebut pernyataan dari otoritas Gaza.

Sementara, militer Israel mengaku memang melancarkan serangan udara ke sekolah yang dikelola UNRWA tersebut. Namun Israel menegaskan mereka menargetkan Hamas, yang diduga bersembunyi di sekolah tersebut.

2. Israel minta kantor UNRWA di Yerusalem Timur ditutup

Distribusi bantuan kemanusiaan UNRWA kepada warga Gaza. (twitter.com/UNRWA)

Otoritas Pertahanan Israel memerintah Badan PBB untuk Pengungsi Palestina atau UNRWA agar mengosongkan kantor pusatnya di Yerusalem Timur yang diduduki, paling lambat dalam 30 hari ke depan.

Israel menuding UNRWA berutang kepada mereka sekitar 7,3 juta dolar AS karena beroperasi di tanah milik Israel tanpa izin selama tujuh tahun terakhir.

Sebelumnya, Menteri Perumahan Israel Yitzhak Goldknopf, telah memerintahkan untuk menggusur kantor UNRWA pada Februari lalu.

3. Israel menuding UNRWA bermotif politik dan mendukung Hamas

Staf UNRWA di Gaza. (twitter.com/UNRWA)

Israel menuduh bahwa UNRWA sudah bermotif politik. Sudah lama juga Israel meminta agar UNRWA tidak beroperasi di wilayah Palestina yang diduduki.

UNRWA sendiri didirikan berdasarkan resolusi PBB pda 1949 dan diberi mandat untuk memberikan bantuan dan perlindungan kepada pengungsi terutama warga Palestina.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwi Agustiar
EditorDwi Agustiar
Follow Us