Pengadilan pada Jumat, 7 Mei mengizinkan Shahbaz Sharif pemimpin oposisi untuk pergi ke luar negeri dengan alasan medis dari 8 Mei hingga 3 Juli 2021. Sumber:Unsplash.com/David Veksler
Melansir dari Associated Press, sehari sebelum jadwal keberangkatannya Pengadilan Tinggi Lahore telah memberi izin Sharif untuk meninggalkan Pakistan untuk berobat. Pengadilan telah menindaklanjuti petisi dari Sharif, yang memohon bahwa sebagai penderita kanker dia sekarang membutuhkan perawatan di luar Pakistan.
Selama proses pengadilan di hari Jumat, presiden (PML-N) itu memperlihatkan tiket pulang yang menunjukkan niatnya untuk tetap kembali Pakistan, dia diberi izin berobat keluar negeri mulai delapan Mei hingga tiga Juli dan pada 5 Juli dijadwalkan melanjutkan sidang pertimbangan penghapusan namanya dari daftar hitam.
Namun, keputusan pengadilan tersebut menuai kritik dari pemerintah Perdana Menteri Imran Khan, menyampaikan akan menjajaki opsi hukum untuk menghentikan Sharif pergi. Menteri Penerangan Fawad Chaudhry, menyampaikan bahwa pemerintah belum menerima permohonan dari Sharif atau partainya yang meminta agar dia dikeluarkan dari daftar hitam, yang membuatnya dicekal keluar negeri.
Melansir dari The News International, pemerintah berpendapat bahwa pengobatan dapat dilakukan di Pakistan, tetapi pengacara Sharif, menyampaikan bahwa kliennya telah memperoleh jaminan dalam ketiga kasus terhadapnya, Ramzan Sugar Mills, Ashiana Housing Scheme, dan aset di luar sumber pendapatan yang diketahui, dan sekarang ingin menggunakan haknya sebagai warga negara Pakistan untuk melanjutkan pengobatan di luar negeri.
Sharif telah membuat janji temu dengan dokter yang menangani penyakitnya, sudah diberlakukan untuk hari Senin dan akan sulit untuk diamankan di lain waktu karena sedang pandemik. Lebih lanjut diperdebatkan bahwa penerbangan ke dan dari Inggris mungkin dapat dibatalkan dalam beberapa hari mendatang.
Sharif, menyampaikan bahwa dia bukan "penyelundup", atau "teroris", sehingga tidak perlu dicegah pergi ke luar negeri. Dia mengatakan bahwa namanya ditambahkan oleh pemerintah ke daftar hitam dengan "niat buruk". Pemimpin oposisi itu menyampailan setelah dokternya mengizinkan untuk kembali, dia akan segera pulang ke Pakistan.