PM Spanyol di KTT NATO: Jangan Standar Ganda soal Gaza!
- PM Spanyol desak negara Barat tidak terapkan standar ganda soal konflik di Gaza
- Norwegia, Spanyol, dan Irlandia mengakui Palestina sebagai negara
Jakarta, IDN Times - Perdana Menteri (PM) Spanyol Pedro Sanchez mendesak negara-negara Barat untuk tidak menerapkan standar ganda soal konflik di Gaza. Hal ini ia sampaikan ketika menghadiri KTT NATO di Washington DC, Amerika Serikat (AS).
Spanyol sendiri sudah mengakui negara Palestina pada 28 Mei 2024 kemarin, berbarengan dengan Norwegia dan Irlandia yang juga mengakui kedaulatan Palestina.
“Jika kami mengatakan kepada rakyat kami bahwa kami mendukung Ukraina karena harus membela hukum internasional, hal ini sama dengan apa yang harus kami lakukan ketika menyangkut isu Gaza,” kata Sanchez, dikutip dari Channel News Asia, Kamis (11/7/2024).
“Harus ada posisi politik yang konsisten di mana kita tidak boleh menerapkan standar ganda,” ucap dia.
1. Dunia perlu hentikan keganasan Israel di Gaza
Sanchez juga menegaskan bahwa dunia perlu untuk menekan Israel kembali guna menghentikan aksi mengerikan mereka di Gaza.
“Kita perlu menciptakan kondisi stabil untuk gencatan senjata segera. Sementara, ada risiko nyata terjadinya eskalasi di Lebanon,” ujar dia.
“Ketika kami mendukung Ukraina, itu berarti kami juga harus mendukung warga Palestina di Gaza, karena mereka juga mengalami krisis kemanusiaan,” lanjut Sanchez.
2. Spanyol, Norwegia, Irlandia kompak akui Palestina
Norwegia, Spanyol, dan Irlandia telah secara resmi mengakui Palestina sebagai negara pada Selasa (28/5/2024).
"Keputusan penting ini diambil Spanyol untuk mengakui negara Palestina, yang memiliki satu tujuan, membantu Palestina dan Israel mencapai perdamaian," kata juru bicara pemerintah Spanyol, Pilar Alegria.
3. Israel langsung tarik dubesnya dari tiga negara Eropa karena akui Palestina
Menanggapi hal itu, Israel langsung menarik duta besar mereka dari Norwegia, Spanyol dan Irlandia. Hal tersebut lantaran tiga negara Eropa ini memutuskan untuk mengakui negara Palestina.
“Langkah mereka ini menimbulkan konsekuensi yang parah,” kata Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz.
“Israel tidak akan tinggal diam menghadapi pihak-pihak yang merusak kedaulatan kami dan membahayakan keamanan,” lanjutnya.
