Jakarta, IDN Times - Presiden Rusia Vladimir Putin menegaskan tidak akan menyerah untuk menyerang Ukraina sampai tujuannya tercapai. Dia juga mengatakan cara untuk melindungi Rusia dari serangan Ukraina adalah menciptakan zona penyangga.
Hal itu diungkapkan dalam pidato pada Senin (18/3/2024) setelah memenangkan pemilu. Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan, zona penyangga bertujuan menempatkan wilayah Rusia di luar jangkauan tembakan Ukraina.
Garis depan perang Rusia-Ukraina membentang lebih dari 1.000 kilometer dari Ukraina timur dan selatan. Kemajuan dua belah pihak lambat dan memakan banyak biaya.
Ukraina, di sisi lain, kerap menggunakan serangan jarak jauh untuk menyerang wilayah Rusia, menargetkan kilang dan depot minyak.
"Pada titik tertentu, kami akan terpaksa, jika kami menganggapnya perlu, untuk menciptakan 'zona penyangga' tertentu di wilayah yang dikuasai (pemerintah Ukraina)," kata Putin dikutip dari Associated Press.
"Zona keamanan ini akan sangat sulit ditembus dengan menggunakan aset serangan buatan luar negeri yang dimiliki musuh," tambahnya.
Secara konsep, zona penyangga adalah wilayah yang berfungsi untuk menyangga wilayah utama dan memberi lapisan perlindungan.
"Dengan latar belakang serangan pesawat nir berawak (Ukraina) dan penembakan terhadap wilayah kami, fasilitas umum, bangunan tempat tinggal, tindakan harus diambil untuk mengamankan wilayah ini," kata Peskov dikutip dari Reuters.
"Mereka hanya bisa diamankan dengan menciptakan semacam zona penyangga, sehingga segala cara yang digunakan musuh untuk menyerang kami berada di luar jangkauan," ujarnya.
Belum ada rincian lebih lanjut terkait zona penyangga itu. Namun, zona tersebut mungkin harus besar dan luas guna menghentikan serangan dari Ukraina.
Penasihat kantor kepresidenan Ukraina Mykhailo Podolyak mengatakan, gagasan zona penyangga di wilayah Ukraina merupakan indikasi bahwa Moskow berniat meningkatkan perangnya.
"Semua ini adalah bukti langsung bahwa Rusia belum siap untuk hidup dalam hubungan sosial dan politik modern, dengan mempertimbangkan hak kedaulatan absolut negara lain," katanya dikutip dari RTE.
Saat ini, Rusia telah mencaplok empat wilayah Ukraina, yakni Luhanks, Donetsk, Zaporizhzhia dan Kherson. Meski begitu, Moskow tidak sepenuhnya menguasainya.
Kiev menilai aneksasi Moskow ilegal dan tidak akan berhenti melawan sampai tentara Rusia diusir dari tanah Ukraina.