Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Pemilu Dikritik Tak Adil, Rusia: Absurd!

Presiden Rusia, Vladimir Putin. (twitter.com/KremlinRussia_E)
Presiden Rusia, Vladimir Putin. (twitter.com/KremlinRussia_E)

Jakarta, IDN Times - Rusia angkat bicara terkait tudingan sejumlah pihak yang menyebut pemilihan umum (pemilu) yang mereka gelar tidak sah dan curang. Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan tudingan itu tak masuk akal.

"Jika ada yang menyebut pemilu di negara kami tidak sah, maka, bisa jadi, kita harus bicara tentang apakah 87 persen suara pemilih di negara kami yang mendukung Presiden Putin tidak sah semuanya," kata Peskov, dikutip dari Anadolu, Selasa (19/3/2024).

"Ini adalah hal yang absurd, karena memang begitulah cara kami," ungkap dia.

1. Partisipasi pemilih tahun ini juga tinggi

Dmitry Peskov (commons.wikimedia.org)
Dmitry Peskov (commons.wikimedia.org)

Menurut Peskov, partisipasi pemilih pada tahun ini cukup tinggi. Jumlah pemilih yang memakai suara mencapai 77,44 persen.

"Tingkat dukungan rakyat yang setinggi itu menunjukkan kemenangan besar bagi calon terpilih dan, tentu saja, merupakan tanda persetujuan yang paling jelas dari rakyat negara kita terhadap presiden mereka," jelasnya.

"Putin sudah menerima banyak ucapan selamat atas kemenangannya di pemilu dari pemimpin negara-negara sahabat," lanjut Peskov.

2. Rusia tanggapi kritik AS soal pemilu 2024

Presiden Rusia Vladimir Putin. (dok. X @mfa_russia)
Presiden Rusia Vladimir Putin. (dok. X @mfa_russia)

Sementara itu, Peskov menanggapi kritik dari Amerika Serikat (AS) yang menyebut pemilu di Rusia tahun ini tidak jujur dan tidak adil.

"Pernyataan tersebut sangat sesuai perkiraan," tutur Peskov.

3. Putin bakal pimpin Rusia lagi enam tahun ke depan

Ilustrasi Katedral Santo Basil, Moskow, Russia (unsplash.com/Juan Camilo Guarin P)
Ilustrasi Katedral Santo Basil, Moskow, Russia (unsplash.com/Juan Camilo Guarin P)

Presiden petahana Rusia, Vladimir Putin mengeklaim kemenangan telak dalam Pemilihan Umum Rusia 2024, yang digelar selama tiga hari, dari 15-17 Maret.

Dilansir dari TASS, Putin disebut menang telak meraup 87,56  persen suara, dari 95,08 persen surat suara yang masuk berdasarkan hasil yang ditampilkan Komisi Pemilihan Umum Pusat Rusia.

Calon presiden Partai Komunis, Nikolay Kharitonov berada di posisi kedua dengan raihan 4,28 persen suara dan calon dari Partai Rakyat Baru Vladislav Davankov meraih 3,85 persen. Sementara kandidat terakhir dari Partai LDPR, Leonid Slutsky hanya meraup sekitar 3,15 persen suara.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sonya Michaella
EditorSonya Michaella
Follow Us