5 Poin Penting KTT Kairo, Serukan Gencatan Senjata Hamas-Israel

Pihak Israel tidak hadiri pertemuan puncak

Jakarta, IDN Times - Para pemimpin dan pejabat tinggi dunia menghadiri konferensi tingkat tinggi yang digelar di Kairo, Mesir pada Sabtu (21/10/2023). Pertemuan tersebut melibatkan lebih dari selusin negara untuk membahas cara meredakan perang Hamas-Israel.

Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi, dalam pidato pembukaan mengatakan agar para pemimpin dunia mencapai kesepakatan untuk peta jalan guna mengakhiri bencana kemanusiaan di jalur Gaza. Dia juga berharap, pembicaraan dapat menghidupkan kembali jalan perdamaian antara Palestina dan Israel.

Berikut ini adalah lima poin penting dalam pertemuan puncak yang digelar di ibu kota Mesir tersebut.

Baca Juga: Truk Bantuan Masuki Jalur Gaza melalui Perbatasan Rafah Hari Ini

1. Pengeboman Gaza adalah pelanggaran hukum humaniter internasional

5 Poin Penting KTT Kairo, Serukan Gencatan Senjata Hamas-IsraelRaja Yordania Abdullah II (Twitter.com/عبدالله بن الحسين)

Pertemuan yang digelar di Mesir bernama Cairo Summit for Peace. Perwakilan yang hadir dalam acara tersebut, di antaranya Otoritas Palestina, Yordania, Prancis, Jerman, Rusia, China, Inggris, Amerika Serikat, Afrika Selatan serta PBB dan pejabat Uni Eropa (EU).

Raja Abdullah II dari Yordania yang hadir dalam acara tersebut, menitikberatkan perhatian pada keberadaan warga sipil yang nyawanya terancam.

"Kampanye pengeboman tanpa henti yang terjadi di Gaza saat ini kejam dan tidak masuk akal dalam segala hal. Ini adalah hukuman kolektif terhadap masyarakat yang terkepung dan tidak berdaya. Ini merupakan pelanggaran mencolok terhadap hukum humaniter internasional. Ini adalah kejahatan perang," katanya dikutip dari Al Jazeera.

Raja Yordania juga mengatakan, bahwa menyerang infrastruktur sipil dan sengaja membuat penduduk kelaparan tidak tidak bisa dibenarkan dan akan dikecam. Dia juga melontarkan kritik karena komunitas global lebih banyak diam dalam konflik saat ini.

2. Seruan gencatan senjata

KTT Kairo juga berusaha untuk membicarakan bantuan besar-besaran ke Gaza, serta mencari solusi yang lebih pasti untuk 75 tahun konflik Palestina-Israel. Sekjen PBB Antonio Guterres, mengatakan bahwa tindakan harus segera diambil untuk mengakhiri mimpi buruk.

Dilansir Euro News, mereka yang berkumpul di Mesir dalam pertemuan itu, juga menyerukan gencatan senjata segera dilakukan oleh Hamas dan Israel. Ini khususnya diserukan oleh Raja Yordania.

Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez, mendesak komunitas internasional untuk tidak membiarkan konflik tersebut sehingga bisa menjadi krisis regional. Sedangkan Guterres juga sempat menyinggung konteks yang lebih luas, yakni pendudukan wilayah Palestina selama 56 tahun tanpa akhir yang terlihat.

3. Bantuan kemanusiaan lanjutan untuk Gaza

Israel telah melakukan blokade terhadap Gaza dan menutup akses makanan, air serta energi ke wilayah tersebut sejak 9 Oktober. Tindakan itu telah memicu kecaman banyak pihak dan dikhawatirkan akan menyebabkan bencana kemanusiaan yang lebih luas.

Dilansir UN News, Guterres mengatakan bahwa saat ini yang terlihat di perbatasan Gaza-Mesir adalah sebuah paradoks. Di Mesir, ratusan truk penuh dengan makanan dan pasokan penting, sedangkan di sisi Gaza, ada dua juta orang hidup tanpa air, makanan, bahan bakar, listrik dan obat-obatan.

"Truk-truk tersebut perlu diangkut secepat mungkin secara besar-besaran, berkelanjutan, dan aman dari Mesir ke Gaza," kata Guterres.

Dia juga menjelaskan, harus ada tujuan jangka pendek yang jelas untuk mengalirkan bantuan kemanusiaan tak terbatas segera menuju Gaza. Langkah itu juga harus berkelanjutan. Selain itu, Guterres juga menyerukan agar Hamas membebaskan semua sandera tanpa syarat dan dilakukan gencatan senjata secepatnya.

Baca Juga: PM Italia Minta Internasional Tidak Jatuh dalam Perangkap Hamas

4. Pemimpin Palestina tegaskan rakyatnya tidak akan pergi

Dalam KTT Kairo tersebut, Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas mengatakan, rakyat Palestina tidak akan pergi dari wilayahnya dan tidak akan jadi pengungsi.

"Kami memperingatkan bahaya pengungsian warga sipil kami dari rumah mereka atau pengungsian mereka dari Tepi Barat atau Yerusalem," kata Abbas dikutip dari Poltico.

Dia juga menegaskan bahwa rakyat Pelestina tidak akan pernah menerima perintah pemindahan paksa dan akan terus berdiri tegak di tanahnya.

Pernyataan yang disampaikan Abbas tersebut, merujuk pada perintah Israel sebelumnya saat akan melancarkan serangan darat. Mereka memerintahkan sekitar 1,1 juta warga sipil untuk mengungsi dari kota Gaza dan pindah ke bagian selatan wilayah tersebut yang berbatasan dengan Mesir.

Apa yang disampaikan oleh Abbas juga mendapat dukungan dari para pemimpin negara-negara Arab yang hadir dalam pertemuan tersebut.

5. Israel tidak ikut hadir dalam pertemuan

5 Poin Penting KTT Kairo, Serukan Gencatan Senjata Hamas-Israelilustrasi bendera Israel (Pexels.com/Oren Noam Gilor)

Perang Hamas-Israel sejak awal bulan Oktober, telah menewaskan ribuan orang. Lebih dari 1.400 orang tewas di pihak Israel dan lebih dari 4.300 orang tewas di pihak Palestina. Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan, separuh korban adalah wanita dan anak-anak.

Pertemuan yang digelar di Kairo untuk mencari solusi jangka pendek dan panjang konflik Palestina-Israel, diperkirakan tidak akan menghasilkan resolusi yang kuat. Dilansir Reuters, ini karena pihak Israel tidak ikut hadir dan pejabat senior AS juga tidak ada dalam acara tersebut.

AS yang merupakan sekutu terdekat Israel, hanya mengirimkan kuasa usahanya ke kedutaan besar di Kairo. Para diplomat menilai, dengan tidak hadirnya para pemimpin dan pejabat senior negara, ekspektasi yang diharapkan akan sulit terwujud.

Para pemimpin berpengaruh dari Eropa seperti Kanselir Jerman Olaf Scholz, Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak dan Presiden Prancis Emmanuel Macron juga tidak hadir dalam acara tersebut.

Utusan Jerman mengatakan dalam upaya melawan Hamas, Israel harus memperhatikan situasi kemanusiaan di Gaza. Inggris di sisi lain, mendesak militer Israel untuk menghormati hukum internasional dan menahan diri. Prancis menyerukan dibukanya koridor kemanusiaan untuk menyalurkan bantuan.

Baca Juga: Mesir Gelar KTT Bahas Konflik Hamas-Israel

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya