Ahli Keamanan Siber Rusia Dipenjara 14 Tahun, Dituduh Pengkhianat
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Kepala keamanan siber Rusia, Ilya Sachkov, dijatuhi hukuman penjara 14 tahun oleh pengadilan Moskow pada Rabu (26/7/2023). Dia dinyatakan bersalah karena dituduh telah melakukan pengkhianatan tingkat tinggi.
Sachkov merupakan salah satu pendiri perusahaan keamanan siber terkemuka Group-IB. Pada September 2021, dia dibekuk dan ditangkap oleh Dinas Keamanan Federal Rusia. Sachkov dituduh telah menyerahkan rahasia negara kepada intelijen asing.
1. Jaksa meminta agar Sachkov dipenjara 18 tahun
Persidangan Ilya Sachkov dilakukan oleh pengadilan secara tertutup. Persidangan itu dipimpin oleh hakim Alexander Rybak. Pekan lalu, jaksa menuntut agar Sachkov dihukum penjara 18 tahun.
"Pengadilan memutuskan Ilya Sachkov bersalah berdasarkan Pasal 275 KUHP Rusia dan menjatuhkan hukuman 14 tahun penjara dengan hukuman yang akan dijalani di koloni hukuman rezim yang ketat," kata Rybak dikutip dari Al Jazeera.
Sachkov sendiri membantah telah melakukan kesalahan. Dia merupakan tokoh terbaru di antara banyak orang, termasuk ilmuwan, tentara, pejabat, dan mantan jurnalis, yang menghadapi dakwaan dalam beberapa tahun terakhir dengan tuduhan pengkhianatan.
Baca Juga: Syarat Mutlak Ukraina Masuk Uni Eropa: Damai Dulu
2. Pengacara akan mengajukan banding
Editor’s picks
Pengacara Sergei Afanasiev mengatakan, Sachkov tidak melakukan kesalahan dan telah memberikan cukup bukti bahwa kliennya tidak bersalah.
"Kami tidak menyerah. Kami percaya pada Ilya (bahwa dia) tidak bersalah, dan kami akan mengajukan banding lebih lanjut dan bekerja lebih jauh," kata Afanasiev dikutip dari Deutshe Welle.
Group-IB, yang kini berkantor pusat di Singapura, juga menyatakan keyakinan bahwa Sachkov tidak bersalah.
"Sementara dia tetap dipenjara secara tidak sah, kami akan terus berdiri melawan ketidakadilan dan menjalankan bisnis kami dengan misi yang sama, untuk melawan kejahatan dunia maya," kata perusahaan.
3. Sachkov pernah mendapat penghargaan dari Putin
Saat hadir di pengadilan, Sachkov mengenakan setelan jeans dan kaus hitam. Dia terlihat tersenyum saat muncul. Ibu dan pasangannya serta beberapa pendukungnya juga hadir dalam persidarangan.
Menurut AFP, Sachkov pernah menulis surat terbuka kepada Presiden Vladimir Putin pada November 2021. Dia menyatakan dirinya bukan mata-mata sekaligus bukan pengkhianat.
Presiden Putin juga pernah memberikan penghargaan pada Sachkov untuk inovasi teknologi keamanan, untuk mengidentifikasi dan mencegah ancaman dunia maya.
Sachkov yang membantu mendirikan Group-IB merupakan salah satu perusahaan keamanan siber terkemuka Rusia. Perusahaan telah keluar dari Rusia dan berkantor di Singapura, dijual ke manajemen lokal berganti nama menjadi FACCT (Fight Against Cybercrime Technologies).
Baca Juga: Kedubes Rusia di Moldova Pasang Antena Mencurigakan
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.