Belanda-Prancis Dukung Ceko Beli Amunisi untuk Ukraina di Luar Eropa

Bantuan dari AS tertahan di Kongres

Jakarta, IDN Times - Republik Ceko berencana membantu Ukraina dengan membeli amunisi artileri di luar Uni Eropa (UE). Perdana Menteri Petr Fiala mengatakan pada Senin (26/2/2024), rencana itu mendapat dukungan dari banyak negara.

Ukraina telah mengalami kekurangan parah stok amunisi untuk dapat terus melawan invasi Rusia. Janji bantuan amunisi dari UE untuk Ukraina juga mengalami keterlambatan produksi.

Setidaknya, sekitar 15 negara telah siap bergabung dengan rencana Ceko. Prancis dan Belanda, keduanya merupakan produsen senjata, juga memberi dukungan publik terhadap skema tersebut.

1. Lebih dari setengah juta butir amunisi bisa dikirim dalam beberapa minggu

Belanda-Prancis Dukung Ceko Beli Amunisi untuk Ukraina di Luar Eropailustrasi (Twitter.com/Володимир Зеленський)

Kekurangan amunisi yang melanda pasukan Ukraina telah berdampak pada mundurnya pasukan tersebut di front pertempuran timur. Presiden Ceko, Peter Pavel, menyerukan perluasan pembelian senjata dan bekerja secara inovatif untuk membantu.

"Kita harus inovatif, fleksibel seperti tentara Ukraina di lapangan dan mulai mencari peralatan di mana pun di dunia," katanya dikutip dari Barron's.

Pavel telah mengidentifikasi 500 ribu butir amunisi 155 milimeter dan 300 ribu peluru 122 milimeter. Jumlah itu dapat dikirimkan dalam beberapa minggu.

Butuh dana sekitar 1,5 miliar dolar atau Rp23,4 triliun untuk membayar amunisi tersebut.

Baca Juga: Rusia Klaim Caplok 300 km Wilayah Ukraina sepanjang 2024

2. Prancis dan Belanda dukung rencana Ceko

Belanda-Prancis Dukung Ceko Beli Amunisi untuk Ukraina di Luar EropaMark Rutte, PM Belanda (Twitter.com/Mark Rutte)

Rencana untuk membeli amunisi di luar UE menggunakan dana blok tersebut awalnya dihalangi oleh Prancis. Namun, kini Paris sepenuhnya terbuka terhadap rencana tersebut, karena fakta bahwa industri pertahanan UE tidak mampu memenuhi permintaan amunisi yang dibutuhkan.

"Usulan Ceko sepenuhnya konsisten dengan apa yang telah kami lakukan dalam hal artileri. Kami telah meminta negara-negara non-UE untuk mencapai solusi. Kami akan berpartisipasi dalam inisiatif ini," kata Presiden Prancis Emmanuel Macron dikutip dari Kyiv Independent.

Perdana Menteri Belanda Mark Rutte mengatakan, negaranya akan memberi bantuan 100 juta euro atau Rp1,6 triliun untuk membeli amunisi.

"Kami tahu bahwa (Presiden Rusia Vladimir) Putin sedang mempersiapkan perang panjang," katanya.

"Kita harus terus menunjukkan bahwa kita berdiri teguh dan waktu tidak berpihak padanya," tambahnya.

3. Bantuan dari AS tertahan di Kongres

Belanda-Prancis Dukung Ceko Beli Amunisi untuk Ukraina di Luar Eropailustrasi tentara Ukraina (Twitter.com/Defence of Ukraine)

UE awalnya berjanji akan memberi bantuan pengiriman 1 juta peluru pada Maret tahun ini. Tapi dari janji tersebut, UE hanya menyediakan 30 persennya.

Dilansir Bloomberg, bantuan tambahan dari Amerika Serikat (AS) senilai lebih dari 60 miliar dolar atau Rp939 triliun untuk Ukraina masih tertahan di Kongres AS.

Partai Republik menahan aliran bantuan tersebut sebagai upaya mendapat konsesi mengenai keamanan perbatasan dan kebijakan imigrasi.

Menurut Kementerian Pertahanan Ceko, pihaknya mengoordinasikan upaya pembelian amunisi di luar UE dan mendapat komitmen awal dari Kanada dan Denmark. Ada juga negara-negara lain tapi mereka tidak ingin disebutkan namanya.

Baca Juga: Zelenskyy: 31 Ribu Tentara Ukraina Tewas akibat Invasi Rusia

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya