Belarus: Ada Risiko Bentrokan Militer di Perbatasan Ukraina

Ukraina jadi ancaman keamanan bagi Belarus

Jakarta, IDN Times - Presiden Belarus Alexander Lukashenko mengatakan, di sepanjang perbatasan Ukraina ada risiko insiden militer cukup tinggi. Dia mengaku telah memindah beberapa batalion siap tempur ke batas barat negaranya.

Lukashenko, sekutu dekat Presiden Rusia Vladimir Putin, berbicara pada pertemuan Kongres Rakyat Belarus. Dalam kongres tersebut, konsep keamanan nasional dan doktrin militer yang baru pun disetujui.

Doktrin melihat perluasan NATO ke wilayah Eropa Timur sebagai ancaman terhadap perdamaian. Ini serupa dengan Moskow yang juga memiliki pandangan seperti itu.

1. Ukraina jadi ancaman keamanan bagi Belarus

Belarus: Ada Risiko Bentrokan Militer di Perbatasan UkrainaPresiden Belarus, Alexander Lukashenko (Twitter.com/Belarus MFA)

Lukashenko berpendapat, konfik Ukraina merupakan ancaman nyata bagi negaranya. Dia mengklaim Ukraina mengerahkan sekitar 120 ribu tentara ke perbatasan antara dua negara.

"Risiko utama ditimbulkan oleh titik panas regional, yang tentunya adalah Ukraina. Washington akan melakukan segala upaya untuk menyeret negara kita ke dalam konflik," katanya dikutip dari Tass.

Lukashenko juga menuduh Ukraina telah memasang ranjau di seluruh perbatasan dengan Belarus. Selain itu, dia mengatakan pasukan Ukraina secara teratur melakukan provokasi terhadap penjaga perbatasan Belarus.

Baca Juga: Belarus Minta Ukraina Mau Dialog Damai dengan Rusia

2. Menuduh oposisi meminta bantuan NATO merebut distrik Kobrin

Lukashenko kerap menyebut bahaya serangan NATO atau Ukraina sebagai pembenaran untuk menjaga aparat militer dan keamanannya tetap waspada.

Dilansir Al Jazeera, dia menuduh oposisi berencana merebut distrik di bagian barat negara itu yang meminta dukungan dari pasukan NATO.

"Saya tidak tahu kenapa mereka memilih distrik Kobrin, mereka banyak membicarakannya. (Mereka berencana untuk) merebutnya dan meminta NATO untuk mengerahkan pasukan," katanya.

Lukashenko disebut membuat klaim tersebut tanpa bukti. Sebagian besar tokoh oposisi Belarus telah dipenjara atau diasingkan.

3. Cemooh dari oposisi

Belarus: Ada Risiko Bentrokan Militer di Perbatasan Ukrainailustrasi bendera Belarusia (Unsplash.com/aboodi vesakaran)

Dalam kongres tersebut, Lukashenko memperingatkan bakal terjadi kiamat nuklir jika Rusia terus mendapat tekanan dari Barat. Dia juga memperingatkan Moskow tidak akan menarik diri dari Krimea atau wilayah timur Ukraina.

Franak Viacorka, pembantu utama pemimpin oposisi Belarus Sviatlana Tsikhanouskaya, mengatakan bahwa seharusnya petugas psikoterapis mengomentari gelagat Lukashenko. Menurutnya, Lukashenko hidup di dunianya sendiri, seperti kehilangan koneksi dengan kenyataan.

"Kongres ini adalah upaya putus asa untuk memulihkan kepercayaan dirinya secara internal tetapi juga untuk menunjukkan kepada dunia luar bahwa ia masih memiliki pendukung. Tentu saja cara termudah untuk mengkonsolidasikan pendukungnya adalah dengan menciptakan musuh eksternal," katanya dikutip dari Reuters.

Baca Juga: AS-Kanada Tambah Sanksi Belarus soal Perang dan Pelanggaran HAM

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya