Demo Sopir Taksi di Afrika Selatan Rusuh, 2 Orang Tewas

Korban ditembak di dua insiden terpisah

Jakarta, IDN Times - Dua orang tewas karena ditembak pada Senin (7/8/2023) di tengah demonstrasi sopir taksi yang berujung kekerasan di kota Cape Town, Afrika Selatan. Demonstrasi tersebut telah memasuki hari kelima.

Menurut polisi, penembakan terjadi di dekat Bandara Internasional Cape Town. Tersangka akan diselidiki atas tuduhan pembunuhan dan percobaan pembunuhan. Selain mereka yang tewas, bentrokan pada Senin juga membuat setidaknya tiga orang luka-luka. Puluhan orang juga ditangkap oleh petugas.

Baca Juga: Kebocoran Gas Beracun di Afrika Selatan, 16 Orang Tewas

1. Dua korban tewas dalam insiden penembakan terpisah

Demo Sopir Taksi di Afrika Selatan Rusuh, 2 Orang TewasSuasana di sekitar Cape Town, Afrika Selatan. (Pixabay.com/cocoparisienne)

Demonstrasi yang berujung kekerasan di Afrika Selatan dipicu oleh kemarahan para sopir taksi. Mereka menyebut polisi dan otoritas kota yang berwenang, dapat dengan keras menerapkan taktik untuk menyita beberapa kendaraan mereka karena undang-undang baru yang diresmikan.

Sebelum protes terjadi, Dewan Taksi Nasional Afrika Selatan (SANTACO) telah menyerukan aksi atas undang-undang tersebut, yang dapat menyita kendaraan atas pelanggaran seperti mengemudi tanpa izin, tidak dapat menunjukkan plat nomor atau kelebihan muatan.

Protes berujung rusuh berlanjut pada Senin. Sekelompok pengunjuk rasa dilaporkan melempari sebuah mobil dengan batu. Menurut Al Jazeera, pengemudinya kemudian menanggapi dengan dugaan melepaskan tembakan ke arah masa. Satu orang dilaporkan tewas.

Lalu korban tewas lain dilaporkan dalam insiden terpisah. Korban menderita beberapa luka tembak. Polisi meyakini bahwa insiden itu juga terkait dengan protes.

Baca Juga: Menelisik Seberapa Bestie Rusia dan Afrika Selatan

2. Petugas keamanan tewas, diperkirakan terkait dengan peristiwa protes

SANTACO mengatakan anggotanya tidak melakukan penghasutan untuk bertindak kekerasan. Para sopir lainnya, melakukan aksi mogok sebagai alasan untuk melancarkan protes versi mereka sendiri.

Dilansir VOA News, polisi telah menangkap 35 orang pada Senin atas protes yang terjadi di pinggiran kota Cape Town. Sejak Jumat, beberapa kendaraan telah dibakar dan salah satu depot kota diledakkan selama akhir pekan.

Seorang petugas keamanan juga dilaporkan terbunuh pada Jumat. Otoritas kota menghubungkan kematian petugas itu terkait dengan protes.

3. Staf dan infrastruktur kota menjadi target

Demo Sopir Taksi di Afrika Selatan Rusuh, 2 Orang Tewasilustrasi (Pexels.com/Rodolfo Clix)

Beberapa penembakan di tempat lain juga dilaporkan selama protes memasuki hari kelima. JP Smith, anggota komite wali kota melaporkan, seorang petugas polisi ditembak ketika mencoba memindahkan taksi yang memblokade di jalan raya utama Cape Town.

Dilansir Associated Press, Smith juga melaporkan ada penembakan lain di sebuah stasiun kereta api. Namun dia tidak memberikan rincian apakah ada korban jiwa.

"Ada juga upaya yang jelas untuk menargetkan staf dan infrastruktur kota," kata Smith.

Cape Town merupakan salah satu kota terindah di dunia. Kota itu telah menarik banyak wisatawan. Tapi di pinggiran kota tersebut memiliki catatan tingkat pembunuhan tertinggi di negara itu. Kemiskinan dan kekerasan terjadi dan para penduduk menganggap mereka diabaikan.

Petugas polisi telah dikerahkan dan bersiaga tinggi di jalan raya sepanjang 30 kilometer dari tepi kota dan melewati bandara selama protes yang belum juga padam.

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya