Inggris Tuduh Peretas China Ganggu Stabilitas Dalam Negerinya

Peretas menargetkan lembaga demokrasi dan tokoh penting

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Inggris menuduh APT31, kelompok peretas yang terafiliasi dengan China, melakukan serangan siber terhadap institusi dan individu di Inggris. Korbannya termasuk anggota parlemen.

National Cyber Security Centre (NCSC), pada Senin (25/3/2024), mengatakan APT31 sebagian besar dinilai bertanggung jawab atas serangan siber pada 2021.

Secara terpisah, penyusupan siber ke sistem pemilu Inggris pada 2021 dan 2022 juga dikaitkan dengan peretas yang terafiliasi dengan Beijing. NCSC memperkirakan, peretas berhasil mengakses data surel dan data pribadi pemilih pada waktu tersebut.

1. NCSC terbitkan buku panduan untuk partai dan organisasi politik

Inggris Tuduh Peretas China Ganggu Stabilitas Dalam Negerinyailustrasi (Unsplash.com/Chris Lawton)

Seluruh data yang diretas oleh peretas ATP31, jika digabungkan, diperkirakan akan digunakan intelijen China untuk tujuan yang luas, termasuk spionase dan represi transnasional terhadap para kritikus Inggris yang vokal terhadap Beijing.

Dilansir dari laman resminya, NCSC telah menerbitkan buku panduan dalam mempertahankan demokrasi untuk organisasi politik, termasuk partai dan lembaga pemikir.

Organisasi yang mengoordinasikan penyelenggarakan pemilu, seperti pengawas pemilu, juga disarankan untuk mengurangi kemungkinan serangan dunia maya.

"Penargetan sistem demokrasi kita tidak dapat diterima dan NCSC akan terus menindak pelaku siber yang menimbulkan ancaman terhadap institusi dan nilai-nilai yang mendasari masyarakat kita," kata direktur operasional NCSC, Paul Chichester.

Baca Juga: Terancam China, Jepang dan AS Diskusikan Pejanjian Keamanan Baru

2. Dubes China untuk Inggris akan dipanggil

Wakil Perdana Menteri Inggris, Oliver Dowden, mengatakan serangan terhadap anggota parlemen dan KPU menandai pola perilaku yang terus-menerus menandakan niat bermusuhan Beijing.

Dillansir The Independence, dia mengatakan peretas diduga mengakses data pribadi sekitar 40 juta pemilih.

Duta besar China untuk Inggris akan segera dipanggil oleh Kementerian Luar Negeri untuk memberi penjelasan.

Dowden mengatakan, London bakal mengambil tindakan cepat dan tegas atas tindakan apa saja yang menargetkan institusi demokrasi dan politisi Inggris.

3. Inggris jatuhkan sanksi terhadap dua kelompok peretas

Inggris Tuduh Peretas China Ganggu Stabilitas Dalam Negerinyailustrasi (Unsplash.com/Aron Van de Pol)

Terkait rilis yang diterbitkan NCSC, partai Buruh yang oposisi, mengatakan telah memperingatkan China bahwa mereka akan menanggapi setiap campur tangan dalam demokrasi Inggris.

Catherine West, menteri bayangan Asia dari partai Buruh, telah melakukan perjalanan ke China dan bertemu dengan pejabat terkait.

"Itulah mengapa sangat penting bagi saya untuk mengunjungi Beijing menjelang pemilu, dan bertemu dengan para pemimpin senior China, untuk menyampaikan keprihatinan kami mengenai hak asasi manusia, keamanan nasional, dan campur tangan dalam demokrasi kami," katanya, dilansir The Guardian. 

Inggris telah mengumumkan sanksi terhadap dua kelompok peretas yang terkait Beijing, yakni Zhao Guangzong dan Ni Gaobin dan perusahaan bernama Wuhan Xiaoruizhi Science and Technology.

Aset mereka akan dibekukan dan warga negara serta pelaku bisnis Inggris dilarang menangani dana atau sumber daya mereka, sementara mereka akan dikenakan larangan perjalanan ke Inggris.

Baca Juga: Inggris Akan Kucurkan Rp4 Triliun untuk Investasi Industri Nuklir 

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya