Jerman Selesaikan Penarikan Pasukan dari Afghanistan

Perang termahal yang pernah dilakukan Jerman sejak PD 2

Kabul, IDN Times - Perang di Afghanistan adalah perang panjang yang dipimpin oleh Amerika Serikat dan Sekutunya, termasuk di antaranya Jerman. Jerman ikut bergabung menjalankan misi di Afghanistan dan perang itu jadi perang paling mematikan Jerman sejak Perang Dunia Kedua.

Pada hari Selasa malam (29/6), Jerman secara resmi menyelesaikan penarikan pasukannya di Afghanistan. Militer Jerman telah mulai dalam perjalanan pulang untuk meninggalkan salah satu negara paling mematikan di dunia itu.

1. Jerman memiliki jumlah personel terbesar kedua setelah Amerika Serikat di Afghanistan

Perang di Afghanistan adalah perang yang oleh Amerika Serikat sebut sebagai melawan terorisme. Perang itu berjalan selama dua puluh tahun. Itu menjadi perang terpanjang yang pernah dilakukan oleh Amerika Serikat.

Jerman sebagai sekutu Amerika Serikat dalam organisasi NATO, ikut bergabung dalam misi di Afghanistan. Melansir laman berita France24, Jerman memiliki kontingen pasukan terbesar kedua setelah Amerika Serikat. Sekitar 160.000 tentara Jerman, laki-laki dan perempuan, telah dikerahkan selama dua dekade terakhir, dan banyak dari mereka melayani lebih dari satu tur di Afghanistan.

Total korban tentara Jerman yang meninggal dalam misi di Afghanistan sebanyak 59 personel. 35 personel di antaranya tewas dalam pertempuran atau akibat serangan militan. Dalam upaya penarikan pasukannya, kamp militer yang dipimpin oleh Jerman diperkuat untuk melindungi diri dari kemungkinan serangan kelompok militan.

2. Jerman kerahkan 800 kontainer dalam penarikan pasukan

Sebagai negara dengan kontributor jumlah tentara terbesar kedua setelah Amerika Serikat, Jerman memimpin salah satu kamp militer di bagian utara Afghanistan yang bernama Mazar-i-Sharif. Dalam proses penarikan pasukannya, kamp tersebut diperkuat pasukan dan mortir, serta keamanannya ditingkatkan untuk melindungi dari kemungkinan serangan.

Melansir laman berita Reuters, Menteri Pertahanan Jerman Annegret Kramp-Karrenbauer dalam sebuah pernyataan mengatakan pada Selasa (29/6) "pasukan terakhir kami meninggalkan Afghanistan malam ini setelah hampir 20 tahun dan sedang dalam perjalanan pulang."

Dalam menyelesaikan misi penarikan pasukan, Jerman mengerahkan 800 kontainer untuk membawa peralatan, kendaraan lapis baja, helikopter, senjata dan amunisi. Selain itu, Jerman juga mengerahkan dua pesawat A400 M Jerman dan dua pesawat C17 AS.

"Ini adalah akhir dari babak bersejarah, dari misi intensif yang telah menguji Bundeswehr (sebutan untuk militer Jerman) dan di mana Bundeswehr telah membuktikan dirinya dalam pertempuran," kata Kramp-Karrenbauer.

Seorang juru bicara NATO ditanya tentang penarikan pasukan Jerman tersebut dan ia menjawab bahwa "penarikan pasukan berjalan dengan tertib dan terkoordinasi."

Baca Juga: Taliban: Turki Harus Mundur dari Afghanistan

3. Biaya tinggi Jerman dalam perang di Afghanistan

Perang di Afghanistan dipicu oleh serangan gedung World Trade Center di New York pada 11 September 2001. Usai serangan tersebut, Presiden AS George W. Bush menyerukan untuk memerangi kelompok ekstrimis jaringan al-Qaeda, kelompok yang dianggap sebagai aktor utama. Pusat dari jaringan itu disebut berada di Afghanistan. Kanselir Jerman saat itu yang bernama Gerhard Schroder mengatakan dukungan kepada AS tentang "solidaritas tak terbatas—saya tekankan: tak terbatas."

Mulai tahun 2002, Jerman segera membantu mendukung AS dalam perang di Afghanistan. Tidak pernah disangka jika perang tersebut akan berlangsung lama, sekitar 20 tahun, dan sangat mematikan. Dalam waktu dua dekade tersebut, Jerman telah menggelontorkan banyak biaya untuk pasukannya.

Melansir laman Deutsche Welle, pemerintah Jerman diperkirakan telah menghabiskan lebih dari 18 miliar Euro atau sekitar Rp313,5 triliun untuk misi Afghanistan sejak 2002. Itu adalah misi luar wilayah Jerman termahal yang pernah dilakukan sejak Perang Dunia Kedua.

Dalam menjalankan misi selama dua dekade terakhir, dengan korban jiwa yang tak lebih dari 100 personel, misi Jerman dalam membantu mitra koalisi dianggap sebagai salah satu keberhasilan. Pemerintah Jerman bangga dengan kontribusi Bundeswehr di Afghanistan.

Juru bicara kebijakan pertahanan untuk parlemen Sosial Demokrat yang bernama Siemtje Moller mengatakan "secara militer, misi itu berhasil. Ia berhasil memastikan bahwa Afghanistan tidak lagi menjadi ancaman teror internasional."

Meski begitu, upaya penarikan pasukan NATO, baik itu Amerika Serkat dan Sekutu dari Afghanistan sebenarnya juga beriringan dengan meningkatnya situasi keamanan di Afghanistan. Situasi keamanan di Afghanistan disebut telah memburuk selama beberapa minggu terakhir, sejak bulan Ramadan tahun ini. Tidak dijelaskan atau juga tidak diketahui apakah penarikan pasukan Sekutu telah memicu memburuknya situasi di Afghanistan.

Baca Juga: Afghanistan: Konflik Berlanjut Meski ada Upaya Damai

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya