Kandidat Oposisi Senegal Diperkirakan Jadi Presiden
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Kandidat oposisi Senegal, Bassirou Diomaye Faye, akan jadi presiden berikutnya. Ini dikarenakan kandidat partai penguasa, Amadou Ba, pada Senin (25/3/2024) mengakui kekalahannya.
Senegal melakukan pemilihan presiden dan ditutup pada Minggu. Diperkirakan Faye meraih suara mayoritas berdasar hitungan tayangan televisi. Para pendukungnya turun ke jalanan untuk melakukan perayaan khususnya di ibu kota Dakar.
1. Pengakuan kekalahan dari kandidat pemerintah
Amadou Ba telah menelepon Faye dan memberikan ucapan selamat. Hal ini diungkapkan oleh juru bicara pemerintah.
"Mengingat tren hasil pemilu presiden dan sementara kami menunggu pengumuman resmi, saya mengucapkan selamat (kepada) Faye atas kemenangannya pada putaran pertama," kata Ba dikutip dari Reuters.
Senegal adalah salah satu negara di Afrika bagian barat dengan demokrasi yang stabil. Banyak yang berharap, pemilu kali ini akan membawa stabilitas dan dorongan ekonomi usai tiga tahun mengalami gejolak politik.
Baca Juga: Pemimpin Oposisi dan Capres Senegal Dibebaskan Menjelang Pemilu
2. KPU Senegal belum resmi mengumumkan hasil
Hasil resmi akan diumumkan pada Jumat. KPU Senegal belum mengumumkan resmi hasil dari perolehan di 15.633 tempat pemungutan suara (TPS).
Para kandidat oposisi telah menyatakan Faye sebagai pemenang. Faye membutuhkan suara 51 persen untuk memenangkan pemilu satu putaran.
Editor’s picks
Dilansir BBC, Faye dipenjara hingga 10 hari sebelum pemungutan suara dilakukan. Tindakan itu disebut bermotif politik.
Sejauh ini belum ada pernyataan resmi yang dikeluarkan Faye terkait pengumuman kemenangannya oleh televisi. Tapi banyak politisi terkemuka dan kandidat oposisi yang telah mendukungnya.
"Masyarakat memilih antara kelanjutan atau perpecahan," kata Faye usai memberikan suara di TPS.
Dia juga meminta para kandidat untuk menerima siapa saja pemenangnya.
3. Pendiri partai yang kemudian dibubarkan pemerintah
Pemilu di Senegal sempat ditunda oleh Presiden Macky Sall. Keputusan itu memicu protes besar-besaran, menuduh Sall berupaya mempertahankan kekuasaannya.
Dilansir France24, Faye didukung kuat oleh Ousmane Sonko, oposisi terkemuka yang didiskualifikasi dari kandidat presiden. Faye menjanjikan perubahan besar dan pan-Afrikanisme sayap kiri kepada rakyat Senegal
Faye mengklaim sebagai bagian dari generasi politisi baru, percaya pada kedaulatan nasonal, distribusi kekayaan yang lebih adil dan reformasi sistem peradilan yang dia anggap sistem korup.
Fase seorang muslim dengan latar belakang pedesaan. Bersama Sonko, dia mendirikan partai Pasteef pada 2014, tapi dibubarkan oleh pemerintah tahun lalu.
"Mereka adalah dua sisi mata uang yang sama dengan dua gaya berbeda," kata Moustapha Sarr, aktivis Pasteef.
Baca Juga: Israel Tuding Afrika Selatan Eksploitasi ICJ atas Nama Hamas
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.