Kanselir Jerman Minta Netanyahu untuk Hindari Eskalasi Konflik
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Kanselir Jerman Olaf Scholz meminta Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu untuk menghindari eskalasi. Scholz dan Netanyahu melakukan pembicaraan melalui telepon pada Minggu (21/4/2024)
Scholz memperingatkan peningkatan situasi di Timur Tengah, khususnya aksi saling serang antara Israel dengan Iran. Peristiwa itu telah meningkatkan kekhawatiran bahwa konflik bisa meluas.
Di sisi lain, Amerika Serikat (AS) sebagai sekutu utama Israel akan menjatuhkan sanksi terhadap batalion Netzah Yehuda Israel yang beroperasi di Tepi Barat atas dugaan pelanggaran hak asasi manusia. Netanyahu berjanji akan melawan sanksi tersebut.
1. Tujuan untuk menghindari eskalasi dan konflik regional
Scholz mengatakan, pemerintahannya akan berkoordinasi erat dengan mitra di G7 dan Uni Eropa (UE). Dia menjelaskan bahwa keputusan kepala negara dan PM di Dewan Eropa menjatuhkan sanksi lebih lanjut terhadap Iran.
"Kanselir menekankan bahwa tujuan saat ini adalah menghindari eskalasi dan konflik regional," kata juru bicara pemerintah Jerman, Steffen Hebestreit, dikutip dari dpa.
Saling serang Israel dan Iran dipicu oleh serangan Tel Aviv terhadap kompleks kedutaan Iran di ibu kota Suriah yang menewaskan dua jenderal Iran. Teheran membalasnya dengan serangan rudal dan drone. Israel pun membalas serangan itu, tapi Iran meremehkannya.
Baca Juga: Fakta Menarik Kota Isfahan, Jadi Target Serangan Israel ke Iran
2. Netanyahu akan melawan sanksi AS
Editor’s picks
AS berencana menjatuhkan sanksi terhadap batalion Netzah Yehuda, unit infanteri yang didirikan sekitar seperempat abad yang lalu untuk memasukkan Yahudi ultra-Ortodoks ke militer.
Sebelumnya, AS telah mengumumkan serangkaian sanksi terhadap para pemukim ilegal Israel di Tepi Barat.
"Jika ada yang berpikir mereka dapat menjatuhkan sanksi pada satu unit (tentara Israel), saya akan melawannya dengan seluruh kekuatan saya," kata Netanyahu dikutip dari Al Jazeera.
Menteri Kabinet Perang Israel, Benny Gantz, telah berbicara dengan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dan memintanya untuk mempertimbangkan kembali masalah tersebut. Gantz mengatakan, sanski seperti itu merupakan sebuah kesalahan karena akan merugikan legitimasi Israel selama masa perang.
3. Ali Khamenei puji serangan Iran terhadap Israel
Di tengah kekhawatiran ancaman konflik yang meluas, pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei berkomentar tentang serangan rudal dan drone terbaru ke Israel. Pada Minggu, dia mengakui meski melakukan serangan besar, tapi hanya sedikit proyektil yang benar-benar mencapai sasaran.
"Perdebatan pihak lain mengenai berapa banyak rudal yang ditembakkan, berapa banyak yang mengenai sasaran dan berapa yang tidak, ini adalah hal yang tidak penting," katanya dikutip dari Associated Press.
"Masalah utamanya adalah munculnya bangsa Iran dan kemauan militer Iran di kancah internasional. Inilah yang penting," tambahnya.
Khamenei menyampaikan komentar itu dalam pertemuan yang dihadiri para petinggi militer reguler, polisi dan paramiliter Garda Revolusi Iran yang disiarkan televisi pemerintah.
Baca Juga: Presiden Iran Puji Operasi Militer ke Israel Pekan Lalu
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.