Khawatir Perang Hamas-Israel Meluas, Diplomat UE Kunjungi Lebanon

Borrell sebut perang harus dihindari

Jakarta, IDN Times - Diplomat utama sekaligus Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa (UE) Josep Borrell, melakukan kunjungan ke Lebanon. Di ibu kota Beirut, dia bertemu Perdana Menteri Najib Mikati pada Sabtu (6/1/2024).

Borrell khawatir dengan meningkatnya eskalasi dan meluasnya kekerasan sejak perang Hamas-Israel, khususnya di Lebanon. Dia mengatakan tidak akan ada yang menang dalam konflik regional.

1. Perang bisa dicegah dan harus dihindari

Khawatir Perang Hamas-Israel Meluas, Diplomat UE Kunjungi Lebanonilustrasi (Unsplash.com/Charbel Karam)

Kepada PM Mikati, Borrel mengatakan bahwa perbatasan Lebanon-Israel telah melihat intensifikasi baku tembak yang mengkhawatirkan.

"Saya pikir perang bisa dicegah. Harus dihindari. Diplomasi bisa dilakukan untuk mencari solusi yang lebih baik. Sangat penting untuk menghindari eskalasi regional di Timur Tengah," kata Borrel dikutip dari Euro News.

Pernyataan Borrell tersebut muncul ketika kelompok milisi Hizbullah Lebanon menembakkan puluhan roket ke Israel utara. Serangan itu merupakan tanggapan karena Israel diduga sebagai dalang pembunuhan pemimpin penting Hamas Saleh al-Arouri, di ibu kota Lebanon awal pekan ini.

Baca Juga: KBRI Beirut Siaga 1 untuk Evakuasi WNI dari Lebanon

2. Perang merupakan pilihan terburuk

Perang Hamas-Israel terbukti telah meluas. Kini kekerasan baru terjadi di perbatasan yang Lebanon dan Israel. Ini bisa memicu konflik skala penuh.

"Saluran diplomatik harus terbuka untuk memberikan sinyal bahwa perang bukanlah satu-satunya pilihan namun merupakan pilihan terburuk," kata Borrel dikutip dari RFI.

Selain bertemu Mikati, Borrel juga bertemu dengan pasukan penjaga perdamaian PBB (UNIFIL) Aroldo Lazaro dan ketua parlemen Nabih Berri.

Kunjungan ini merupakan dorongan dari Barat untuk menghindari eskalasi regional lebih lanjut dan luas, terutama di perbatasan.

Mikati memperingatkan, eskalasi besar apa pun di Lebanon selatan, bisa menyebabkan kawasan itu konflik total.

3. Hizbullah serang Israel dengan puluhan roket

Hizbullah Lebanon merupakan sekutu Hamas. Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah pekan lalu berjanji akan melakukan serangan balasan terhadap Israel yang membunuh Saleh al-Araouri.

Dilansir The Guardian, pasukan Hizbullah dan Israel hampir setiap hari terlibat baku tembak sejak perang di Gaza terjadi.

Dalam eskalasi terbaru, Hizbullah meluncurkan 62 roket ke arah pangkalan udara Israel di Gunung Meron dan melakukan serangan langsung.

Di sisi lain, militer Israel mengatakan sekitar 40 roket ditembakkan dan sebuah pangkalan jadi sasaran. Namun, mereka tidak menyebutkan secara rinci bahwa pangkalan tersebut telah diserang.

Sejauh ini, belum diketahui apakah ada korban tewas atau terluka atas serangan roket yang diluncurkan Hizbullah.

Baca Juga: Profil dan Biodata Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya