Lawan Perubahan Iklim, Puluhan Negara Promosikan Energi Nuklir

Nuklir punya kontribusi penting

Jakarta, IDN Times - Sebanyak 34 negara di dunia berjanji meningkatkan energi nuklir sebagai salah satu solusi pengendalian iklim dan menjamin pasokan energi. Janji dibuat dalam konferensi tingkat tinggi (KTT) Nuklir di Brussels, Belgia pada Kamis (21/3/2024).

Badan Energi Atom Internasional, atau IAEA, menjadi tuan rumah pertemuan tersebut dan mempromosikan energi nuklir untuk mengurangi melonjaknya emisi. Ini adalah KTT Nuklir pertama yang digelar.

Namun di luar pertemuan itu, aktivis lingkungan berusaha menyoroti bahaya teknologi nuklir. Mereka meyakinkan para pemimpin negara bahwa sumber energi terbarukan seperti angin dan matahari jauh lebih praktis dan bermanfaat.

Baca Juga: Perusahaan Korea Jajaki Investasi di Medan Soal Energi dan Lingkungan

1. Peluang target iklim dengan energi nuklir

KTT Nuklir berlangsung satu hari. Fatih Birol, direktur eksekutif IAEA mengatakan, mencoba menghidupkan kembali misi damai nuklir dalam KTT tersebut.

"Tanpa dukungan tenaga nuklir, kita tidak memiliki peluang untuk mencapai target iklim tepat waktu. Energi terbarukan akan memainkan peran utama dalam hal ketenagalistrikan, terutama tenaga surya yang didukung oleh tenaga angin dan air," katanya dikutip dari Associated Press.

"Tetapi kita juga membutuhkan tenaga nuklir, terutama di negara-negara dimana kita tidak memiliki potensi energi terbarukan yang besar," tambahnya.

2. Nuklir punya kontribusi penting

Pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) saat ini kurang dari 10 persen pembangkit listrik global. IAEA ingin mempromosikan energi nuklir sebagai cara utama mengurangi lonjakan emisi karbon.

"Para kepala pemerintahan, presiden, mereka percaya bahwa dalam konteks saat ini, dari segi energi dan keamanan, nuklir mempunyai kontribusi yang sangat penting," kata Rafael Grossi, ketua IAEA dikutip dari VOA News.

John Podesta, penasihat iklim Gedung Putih, mengatakan KTT Nuklir akan menjadi penanda, bahwa perluasan tenaga nuklir sangat penting untuk mengatasi krisis iklim yang mulai mengganggu semua orang di seluruh dunia.

Dalam janji yang dinyatakan bersama di KTT tersebut, mereka berkomitmen membuka potensi energi nuklir, mendukung secara kompetitif pembiayaan dan penyebaran reaktor canggih.

"Kami berkomitmen untuk mendukung semua negara, terutama negara-negara berkembang yang memiliki nuklir, dalam kapasitas dan upaya mereka untuk menambahkan energi nuklir ke dalam bauran energi mereka," kata pernyataan tersebut

Baca Juga: 5 Fakta Kapal Induk Keempat China, Berkekuatan Nuklir?

3. Kritik atas energi nuklir

Lawan Perubahan Iklim, Puluhan Negara Promosikan Energi NuklirIlustrasi fasilitas nuklir (Pexels.com/Markus Distelrath)

Negara-negara Uni Eropa (UE) yakin energi nuklir bisa membantu mencapai tujuan iklim Eropa yang ambisius, khususnya Prancis. Negara ini 70 persen sumber listriknya berasal dari nuklir.

Dilansir ABC News, tenaga nuklir memang diakui memiliki sedikit emisi. Tapi pembangunannya butuh waktu bertahun-tahun dan memakan biaya yang mahal.

"Nuklir, seperti yang ditunjukkan oleh semua bukti, terlalu lambat untuk dibangun. Itu terlalu mahal. Jauh lebih mahal dibandingkan energi terbarukan," kata Lorelei Limousin dari Greenpeace.

"Pemerintah harus fokus pada pengembangan energi terbarukan, penghematan energi, dan solusi nyata yang bermanfaat bagi masyarakat seperti isolasi rumah, transportasi umum, bukan dongeng energi nuklir," ujarnya.

Baca Juga: 5 Fakta Menarik dari Energi Nuklir, Bisa Jadi Bencana Serius!

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya