Melanggar Aturan Partai, Ketua Parlemen Vietnam Mengundurkan Diri

Vietnam sedang gencar memberantas korupsi

Jakarta, IDN Times - Ketua parlemen Vietnam (Majelis Nasional), Vuong Dinh Hue, mengundurkan diri. Dia merupakan salah satu tokoh terkemuka dan pengunduran diri tersebut terjadi di tengah tindakan keras partai memerangi korupsi.

Mundurnya Hue pada Jumat (26/4/2024) diperkirakan menambah ketidakstabilan di negara tersebut. Ini karena pada Maret, Presiden Vo Van Thuong, mengundurkan diri setelah presiden sebelumnya Nguyen Xian Phuc juga mengundurkan diri.

1. Melanggar aturan partai yang dapat merusak reputasi

Melanggar Aturan Partai, Ketua Parlemen Vietnam Mengundurkan Diriilustrasi Vietnam (Unsplash.com/moerwijk)

Partai Komunis yang berkuasa di Vietnam menerima pengunduran diri tersebut, tanpa menjelaskan secara spesifik alasan Hue. Pengunduran diri Hue hanya disebut karena melanggar aturan partai.

"Pelanggaran dan kekurangan Kamerad Vuong Dinh Hue telah menyebabkan opini publik yang negatif, mempengaruhi reputasi partai, negara dan dirinya secara pribadi," kata Komite Sentral Partai dikutip dari Al Jazeera.

Hue menjabat sebagai ketua parlemen mulai Maret 2021 dan pernah menjabat sebagai wakil perdana menteri dari 2016 hingga 2020. Dia disebut-sebut sebagai salah satu calon Sekretaris Jenderal Partai Komunis, jabatan paling berkuasa di Vietnam.

Baca Juga: Menlu Retno Temui Menlu Vietnam, Bahas Politik hingga Pariwisata

2. Asisten Hue ditangkap

Sebelum pengunduran diri Hue, empat hari sebelumnya Pham Thai Ha yang merupakan asistennya, ditangkap atas tuduhan penyalahgunaan posisi dan kekuasaan untuk keuntungan pribadi.

Dilansir Associated Press, Ha ditangkap di bandara usai kembali dari perjalanan resmi lima hari ke China bersama Hue, di mana mereka bertemu dengan Presiden Xi Jinping.

Ha disebut memiliki hubungan dengan grup konstruksi Thuan An, perusahaan kecil yang secara luar biasa memenangkan 38 dari 47 tender umum untuk proyek infrastruktur besar. Dua pemimpin Thuan An juga telah ditangkap.

3. Kekhawatiran goyahnya stabilitas politik Vietnam

Vietnam tengah melakukan kampanye anti-korupsi selama bertahun-tahun. Ada ratusan pejabat senior dan eksekutif bisnis terkemuka telah dituntut.

Namun, kampanye tersebut juga menimbulkan kekhawatiran bagi negara di Asia Tenggara ini yang bergantung pada investasi asing, sebab mereka masuk ke Vietnam karena alasan stabilitas politik.

Dilansir VOA News, sebuah survei terhadap lebih dari 650 pemimpin bisnis pada Maret, menunjukkan bahwa perusahaan-perusahaan asing yang tertarik ke Vietnam karena alasan stabilitas politiknya.

"Hal ini juga menyoroti ketidakpastian ekstrem dalam lingkungan politik yang sering kali membanggakan stabilitasnya, karena tiga pemimpin puncak telah dipecat hanya dalam waktu satu tahun," kata Nguyen Khac Giang, analis di ISEAS-Yusof Ishak Institute Singapura.

Baca Juga: Profil Truong My Lan, Konglomerat Vietnam yang Divonis Mati

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya