Mengerikan! Setiap 4 Detik Satu Orang Meninggal karena Kelaparan 

Kelaparan akut sedang melanda Ehiopia dan Somalia

Jakarta, IDN Times - Organisasi kemanusiaan pada 20 September 2022 menyampaikan surat terbuka dalam pertemuan ke-77 Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Mereka mengatakan bahwa kelaparan global telah membuat satu orang meninggal setiap 4 detik.

Krisis global saat ini telah memperburuk situasi kemanusiaan. Meski teknologi pertanian telah mencapai kecanggihan, tapi kelaparan masih menjadi ancaman yang nyata. Ini diperparah dengan adanya konflik bersenjata, ketidakadilan sosial, ketidaksetaraan gender, perubahan iklim, serta dampak berkepanjangan dari COVID-19.

1. Bencana kelaparan tidak pernah memiliki satu penyebab saja

Mengerikan! Setiap 4 Detik Satu Orang Meninggal karena Kelaparan ilustrasi (Unsplash.com/Siegfried Poepperl)

Ada 238 organisasi kemanusiaan dari 75 negara yang menandatangani surat terbuka yang disampaikan pada Majelis Umum PBB. Oxfam, salah satu organisasi kemanusiaan yang fokus pada pengentasan kemiskinan, termasuk yang membubuhkan tanda tangan tersebut.

Melansir dari laman resminya, Oxfam mengatakan bahwa kelaparan telah menyebabkan satu orang meninggal dalam setiap 4 detik. Sekitar 345 juta orang saat ini mengalami kelaparan akut, jumlah yang meningkat lebih dari dua kali lipat sejak 2019.

"Sungguh mengerikan bahwa dengan semua teknologi pertanian dan teknik panen saat ini kita masih berbicara tentang kelaparan di abad ke-21. Ini bukan tentang satu negara atau satu benua dan kelaparan tidak pernah hanya memiliki satu penyebab," kata Mohanna Ahmed Ali Eljabaly dari Yemen Family Care Association.

"Kita tidak boleh menunggu lebih lama lagi untuk fokus pada penyediaan makanan penyelamat hidup dan dukungan jangka panjang, sehingga orang dapat mengambil alih tanggung jawab mereka," tambahnya.

Baca Juga: Sekjen PBB: Dunia Kita dalam Bahaya, Terancam Lumpuh dan Disfungsi

2. Kombinasi mematikan sebagai penyebab bencana kelaparan

Sejauh ini, sudah ada janji dari para pemimpin dunia untuk tidak membiarkan kelaparan terjadi di abad ke-21. Namun kelaparan sekali lagi akan terjadi di Somalia dan di seluruh dunia. Sekitar 50 juta orang berada di ambang kelaparan yang tersebar di 45 negara di dunia, kata surat terbuka itu dikutip dari Al Jazeera.

Pengamatan yang telah dilakukan menghasilkan data bahwa sebanyak 19.700 orang diperkirakan mati kelaparan setiap harinya.

Bencana kelaparan yang terjadi dipicu oleh campuran mematikan antara kemiskinan, ketidakadilan sosial, ketidaksetaraan gender, konflik bersenjata, perubahan iklim dan guncangan ekonomi.

Selain itu, dampak pandemik COVID-19 juga masih terasa. Perang Rusia di Ukraina telah memicu lonjakan harga pangan yang semakin mempersulit situasi. Sebab, Rusia dan Ukraina merupakan eksportir biji-bijian terbesar ketiga dan keempat di dunia. Sementara Rusia juga merupakan eksportir utama bahan bakar dan pupuk.

3. Rekomendasi kebijakan untuk menyelesaikan masalah kelaparan

Mengerikan! Setiap 4 Detik Satu Orang Meninggal karena Kelaparan (Pexels.com/Jimmy Chan)

Salah satu wilayah yang secara nyata menghadapi kelaparan akut adalah Somalia dan Ethiopia. Sumaya, seorang ibu yang tinggal bersama empat anak di kamp pengungsi di wilayah Somalia di Ethiopia, mengatakan anak-anaknya di ambang kematian.

"Tidak ada air, tidak ada makanan, hidup tanpa harapan. Di atas segalanya, anak-anak saya kelaparan. Mereka berada di ambang kematian. Kecuali mereka mendapatkan makanan, saya khawatir mereka akan mati," katanya dikutip dari laman Kantor Koordinasi Urusan Kemanusian PBB (OCHA).

Dalam surat terbuka, organisasi gabungan itu memberikan rekomendasi saran kebijakan sebagai pencegah berlanjutnya bencana kelaparan.

Saran tersebut di antaranya adalah bantuan dana multi-tahun, dukungan kepada aktor kemanusiaan lokal, dan peningkatan diplomasi kemanusiaan.

Selain itu, mereka juga menyarankan untuk memastikan dukungan program multisektor yang peka gender dan usia, serta memberi prioritas upaya pencegahan gizi buruk pada anak-anak.

Baca Juga: PBB di Somalia: Ada Bayi yang Gak Bisa Nangis karena Terlalu Lapar

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya