PM Swedia: Pengajuan Izin untuk Bakar Al-Qur'an Semakin Banyak

Swedia dari negara toleran menjadi negara anti-Islam

Jakarta, IDN Times - Perdana Menteri (PM) Swedia Ulf Kristersson, pada Kamis (27/7/202), mengatakan bahwa polisi telah menerima permohonan izin untuk membakar Al-Qur'an. PM Kristersson khawatir hal ini bakal meningkatkan ketegangan lebih lanjut dengan negara-negara muslim.

Dia memberikan komentar pertamanya sejak rangkaian pembakaran Al-Qur'an di neagranya. Kristersson mengatakan bahwa izin itu diberikan oleh polisi. Jika itu terjadi, pemerintahannya akan menghadapi hal-hal yang serius di masa depan.

Swedia juga menuduh Rusia memanipulasi krisis. Aktor yang didukung Rusia melakukan kampanye informasi yang menyiratkan bahwa pemerintah negara itu mendukung pembakaran Al-Qur'an.

1. Dari negara toleran menjadi negara anti-Islam

PM Swedia: Pengajuan Izin untuk Bakar Al-Qur'an Semakin BanyakUlf Kristersson (Instagram.com/kristerssonulf)

PM Swedia menyampaikan bahwa semakin banyak orang yang mengajukan aplikasi kepada polisi untuk membakar al-Quran sebagai protes anti-Islam di negara tersebut.

Berbicara di Sockholm, Kristersson mengaku pihak yang bertanggung jawab atas protes tersebut adalah polisi, bukan pemerintah. 

"Jika disetujui (izin membakar al-Quran), kami memiliki beberapa hari dengan risiko yang jelas bahwa hal-hal serius dapat terjadi," kata Kristersson dikutip dari Deutsche Welle.

Kepala dinas intelijen domestika Swedia Charlotte von Essen mengatakan, protes semacam itu dapat meningkatkan risiko keamanan negara. Von Essen juga mengatakan Swedia telah jadi target prioritas di kalangan Islamis garis keras, karena penodaan kitab suci yang memicu kemarahan umat Islam.

"Swedia telah berubah dari dilihat sebagai negara toleran menjadi negara anti-Islam," kata Von Essen.

Baca Juga: Menlu Swedia: Kami Upayakan Aksi Bakar Al-Qur'an Tak Terjadi Lagi

2. Tidak ada jalur cepat mendinginkan anti-Swedia di negara-negara muslim

Swedia tidak memiliki undang-undang yang secara khusus melarang pembakaran kitab suci agama-agama. Hak untuk mengadakan demonstrasi publik dihargai oleh konstitusi negara itu.

Polisi Swedia umumnya memberi izin berdasar keyakinan bahwa pertemuan publik dapat dilakukan tanpa gangguan besar atau risiko keamanan publik.

Dilansir VOA News, Menteri Luar Negeri Tobias Billstrom telah membahas dampak pembakaran Al-Qur'an dengan Parlemen atas permintaan oposisi partai Sosial Demokrat.

Billstrom mengatakan situasinya saat ini sangat serius, tapi tidak ada perbaikan cepat untuk mendinginkan suasana anti-Swedia di negara-negara muslim.

"Tugas utama dan terpenting kami adalah melindungi kepentingan Swedia dan keselamatan warga Swedia baik di sini maupun di luar negeri. Kita harus menanggapi perkembangan yang sedang berlangsung dengan sangat serius, setiap orang di negara kita harus melakukannya," kata Billstrom.

3. Swedia tuduh Rusia memanipulasi krisis

PM Swedia: Pengajuan Izin untuk Bakar Al-Qur'an Semakin Banyakilustrasi bendera Swedia (Pixabay.com/Unif)

Kristersson khawatir dengan Swedia yang menjadi sasaran kampanye disinformasi oleh aktor pro-Rusia, yang berusaha merusak citra negara dengan mendukung aksi penodaan kitab suci tersebut.

"Aktor yang didukung Rusia memperkuat pernyataan yang salah seperti bahwa negara Swedia berada di balik penodaan kitab suci," kata Menteri Pertahanan Sipil, Carl-Oskar Bohlin, dikutip dari The Guardian.

Swedia menuduh Rusia memanipulasi krisis untuk merusak kepentingan negara tersebut dalam upaya bergabung dengan NATO.

"Di beberapa negara ada persepsi bahwa negara Swedia berada di belakang, atau memaafkan (aksi) ini. (Itu) tidak (benar). Ini adalah tindakan yang dilakukan oleh individu, tetapi mereka melakukannya dalam kerangka undang-undang kebebasan berbicara," kata Billstrom.

Baca Juga: Al-Qur'an Dibakar, OKI Bekukan Status Utusan Khusus Swedia

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya