Serbia: Protes UU, Demonstran Bentrok dengan Polisi

Beberapa demonstran ditahan

Jakarta, IDN Times - Beberapa ruas jalan raya utama di ibu kota Beograd, Serbia, diblokir oleh demonstran. Mereka melakukan protes atas undang-undang baru, yang dianggap memberi kebebasan perusahaan tambang asing beroperasi di negara tersebut.

Protes yang dilakukan pada hari Sabtu (27/11/21) tersebut tidak hanya di gelar di Beograd, akan tetapi juga di kota Novi Sad dan di beberapa lokasi lainnya. Ratusan orang aktivis lingkungan memblokir jalan raya dan jembatan, yang oleh penyelenggara disebut sebagai blokade peringatan.

Bentrokan sempat terjadi di kota Novi Sad antara pengunjuk rasa dengan petugas keamanan. Beberapa aktivis yang ikut dalam protes itu, disebut ditahan oleh polisi.

1. Protes atas undang-undang

Masalah utama yang membuat marah para demonstran dan aktivis lingkungan Serbia adalah karena undang-undang baru, yang membuat perusahaan tambang asing dapat beroperasi secara leluasa serta menimbulkan kerusakan lingkungan yang tak bisa diperbaiki.

Selain itu, undang-undang tersebut juga memungkinkan akuisisi wajib tanah pribadi oleh negara dalam waktu delapan hari.

Dilansir Reuters, Marija Popovis yang ikut protes di Beograd mengatakan "saya marah karena kami adalah negara yang diduduki ... Saya tidak tahu mengapa orang (lain) diam."

Perubahan undang-undang baru tersebut, menurut para aktivis lingkungan dan organisasi masyarakat sipil, akan secara efektif menghentikan inisiatif populer terhadap proyek-proyek yang mencemari lingkungan dengan menetapkan biaya administrasi yang besar dan kuat.

Para demonstran berbaris sambil meneriakkan slogan-slogan menentang pemerintah dan Presiden Aleksandar Vucic yang berasal dari sayap konservatif.

2. Bentrok antara demonstran dan polisi

Baca Juga: Bertemu Presiden dan Menlu Serbia, Retno Marsudi Sampaikan Ini

Berkumpulnya para demonstran di jalan-jalan utama dan di beberapa ruas jembatan membuat lalu lintas macet. Polisi yang mengamankan aksi, sempat terlibat bentrokan dengan demonstran di kota Novi Sad.

Penyelenggara protes, menurut Deutsche Welle, mengatakan bahwa beberapa aktivis telah di tahan, termasuk mereka yang melancarkan aksi di ibu kota Beograd.

Baru-baru ini, pemerintah Serbia yang dipimpin oleh Presiden Aleksandar Vucic telah menawarkan sumber daya mineral kepada perusahaan asing. Di antara perusahaan asing tersebut adalah perusahaan penambang tembaga Zijin China dan perusahaan Anglo-Australia bernama Rio Tinto.

Tindakan pemerintah Serbia itu menimbulkan kemarahan bagi para aktivis dan masyarakat sipil. Menurut mereka, proyek tersebut akan mencemari tanah dan air.

Vucic sendiri menyebut China sebagai penyelamat untuk proyek tambang tembaga miliknya. Di sisi lain, perusahaan Rio Tinto mengatakan akan mematuhi semua standar lingkungan domestik dan UE di tambang Serbia yang menggali mineral lithium.

3. Serbia adalah salah satu negara paling tercemar di Eropa

Serbia: Protes UU, Demonstran Bentrok dengan PolisiAleksandar Vicuc, Presiden Serbia (Twitter.com/KremlinRussia)

Serbia terletak di daerah Balkan. Negara tersebut telah bertahun-tahun lalu mengajukan diri untuk ikut bergabung dengan blok Uni Eropa (UE). Namun, sampai saat ini UE masih belum menerima Serbia.

Salah satu sebabnya adalah, Serbia belum memenuhi standar aturan persoalan keselarasan industri dan lingkungan yang telah ditetapkan oleh UE.

Selama bertahun-tahun, tingkat polusi udara di Serbia adalah salah satu yang terburuk di Eropa. Negara itu juga disebut sebagai salah satu negara paling berpolusi di Eropa.

Dilansir Al Jazeera, selama beberapa dekade, negara Serbia telah menghadapi masalah lingkungan seperti polusi udara, air dan pengelolaan limbah yang buruk serta masalah lingkungan lainnya.

Menurut laporan WHO Eropa, beberapa kota di Serbia memiliki kualitas udara yang buruk dan itu berdampak pada kesehatan masyarakatnya. Tingkat polutan di beberapa kota di Serbia, melebihi pedoman standar kualitas udara WHO dan batas yang ditetapkan oleh undang-undang UE.

Bahkan polusi yang terjadi di negara tersebut, menurut laporan WHO, dapat menyebabkan kematian dini terhadap ribuan masyarakatnya.

Salah satu wilayah yang paling tercemar di Serbia adalah Bor. Itu adalah kota di bagian timur Serbia. Perusahaan tambang Zijin China yang menambang tembaga, telah beroperasi di wilayah tersebut.

Dalam laporan Balkan Insight, tes kualitas udara di daerah Bor menemukan jejak sulfur dioksida, arsenik, besi, nikel dan kadmium. Semua itu berdampak parah pada kualitas udara dan kesehatan penduduk setempat.

Baca Juga: Serbia dan Hungaria Bangun Perlindungan Eropa Tengah

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya