Ankara, IDN Times - Kementerian Pertahanan Turki, pada hari Kamis (08/11/2018) menyatakan bahwa mereka masih membukakan pintu keterlibatan perusahaan internasional kedalam proyek jet tempurnya.
Pesawat jet tempur TF-X, merupakan satu dari berbagai desain kendaraan militer dalam negeri yang sedang Turki kembangkan, seperti yang dilansir dari Reuters.
Pemerintah Turki sebenarnya sudah melalukan teken kontrak bersama perusahaan TR Motors sebagai satu-satunya pemanufaktur mesin turbofan unik untuk jet tempur TF-X, dimana TR Motors adalah perusahaan dalam negeri dibawah naungan Kementerian Pertahanan Turki, dikutip dari Daily Sabah.
Jet tempur TF-X merupakan proyek dalam negeri Turki yang sangat menjajikan, dan Pemerintah Turki masih sangat terbuka untuk menerima tawaran kerjasama oleh perusahaan internasional pembuat mesin jet.
Dengan ditandatanginya kontrak, kerangka kerja manufaktur jet tempur pertama buatan Turki telah berhasil dan proses akan terus berjalan.
Turki yang menargetkan kerjasama bersama Inggris untuk mengembangkan mesin pesawat jet tempurnya, TF-X, disebutkan telah menandatangai kontrak 100 juta poundsterling.
Dilansir dari Reuters, Kementerian Pertahanan Turki tetap ingin menggandeng perusahaan mesin Inggris, Rolls Royce (RR), untuk melakukan kongsi pembuatan dan perkembangan mesin jet.
Namun, dengan tidak menjaminnya keberhasilan negosiasi antara Turki dan RR, Pemerintah Turki tetap memberikan "garis merah" penting yang menyatakan Turki tidak akan berkompromi tentang siapa yang akan memiliki hak atas mesin ataupun teknologi TF-X, karena semuanya akan dimiliki oleh Turki.
Perkembangan serta inovasi teknologi militer buatan dalam negeri Turki dari tahun ke tahun terus berkembang pesat. Turki yang telah berhasil menciptakan senjata, helikopter, tank, dan kendaraan tempur lainnya, membuktikan bahwa mereka adalah negara yang sangat mandiri dalam konteks pertahanan.
Meskipun begitu, belum berhasilnya Turki untuk membuat jet tempurnya sendiri membuat negara pimpinan Presiden Erdogan ini semakin semangat dalam berinovasi. Memperkuat pertahanan ditambah ancaman serangan militan dan konflik perbatasan di Selatan (Suriah), menjadi alasan utama mengapa Turki terus mengembangkan teknologi dan kemampuan militernya.