Diserbu Asap Vulkanik Gunung Taal, Filipina Rilis Peringatan Kesehatan

Dari gunung Taal yang muntahkan sulfur dioksida

Jakarta, IDN Times - Institut Vulkanologi dan Seismolog Filipina (Phivolcs) mengeluarkan peringatan kesehatan setelah memantau aktivitas Gunung Berapi Taal. Gunung di provinsi Batangas itu memuntahkan sulfur dioksida (SO2) dan kabut asap vulkanik di atas rata-rata pada Jumat (22/9/2023).

Dilansir Philstar Global, Phivolcs mengamati keberadaan kabut asap dan mendokumentasikan lima gempa vulkanik, yang berlangsung antara 20-575 menit, yang menunjukkan aktivitas di Taal. Tercatat, adanya kenaikan cairan vulkanik panas di danau kawah utama yang menyebabkan gumpalan uap naik setinggi 2.400 meter.

Emisi gas vulkanik tersebut berhembus ke arah barat daya, dan membawa polusi berat yang dirasakan hingga ke Manila. Terlihat gedung-gedung di ibu kota diselimuti kabut.

Peringatan Gunung Taal berada pada level 1 dari skala lima tingkat. Ini menunjukkan kondisi tidak normal, sedikit peningkatan gempa vulkanik dan aktivitas gas yang sedang berlangsung, serta mengindikasikan belum ada letusan yang terjadi dalam waktu dekat.

"Kami berharap hujan dapat mengguyur emisi sulfur dioksida," kata Direktur Phivolcs, Teresito Bacolcol, seraya menghimbau masyarakat untuk tutup pintu, tetap di dalam rumah, dan menggunakan masker karena paparan SO2 yang berbahaya bagi kesehatan, dikutip dari Kantor Berita Filipina.

Baca Juga: Gunung Berapi di Islandia Meletus, Warga Abadikan Lewat Foto

1. Banyak warga yang mengeluhkan gangguan pernapasan

Kabut asap vulkanik terdiri atas tetesan halus yang mengandung gas vulkanik, seperti belerang, yang menyebabkan iritasi mata, tenggorokan, dan saluran pernapasan.

Kennard Kaagbay, seorang pengemudi bajaj di provinsi tersebut, mengeluhkan iritasi tenggorokan akibat asap vulkanik.

"Saya tidak bisa menghirup udara karena saya menderita asma. Penumpang kami juga jarang keluar karena kabut asap, jadi akhir-akhir ini kami tidak mendapat banyak penumpang," kata Kaagbay, dikutip dari Reuters.

Seorang pejabat kantor pertahanan sipil di Manila Selatan mengatakan, pihaknya menerima laporan penyakit pernapasan di provinsi tersebut karena keracunan kabut asap vulkanik. 

Ahli vulkanologi negara itu juga memperingatkan potensi hujan asam, ketika emisi SO2 bercampur dengan hujan, yang dapat merusak tanaman dan menimbulkan korosi pada atap logam.

Baca Juga: Semeru Meletus Lagi, Lontarkan Abu Vulkanik Setinggi 700 Meter

2. Imbas asap vulkanik yang selimuti Filipina

Melihat situasi ini, pemerintah daerah di Batangas dan sekitarnya menangguhkan kegiatan belajar mengajar atau beralih ke pembelajaran daring, sebagai tindakan pencegahan. Aligtag, Agoncillo, dan Balayan termasuk kota yang menyarankan otoritas sekolah dan orang tua untuk menjaga siswa di rumah.

Di sisi lain, meski telah mendapat peringatan kesehatan setempat, namun Dinas Pariwisata Provinsi belum mengumumkan penghentian operasional pariwisata. Namun, pihaknya menyarankan untuk turis lokal maupun asing mematuhi arahan mengenai penggunaan masker respirator N95.

Sementara itu, otoritas penerbangan di Bandara Internasional Ninoy Aquino tetap normal. Pihaknya melaporkan tidak ada gangguan penerbangan di tengah cuaca buruk yang terjadi.

Maskapai Philippine Airlines juga mengatakan bahwa penerbangan mereka ke dan dari Manila, tetap tidak terpengaruh oleh kabut asap dari Taal. Meski begitu, pilot telah disarankan untuk menghindari terbang dekat gunung berapi.

3. Tentang gunung berapi Taal

Taal merupakan salah satu gunung berapi paling aktif dari 24 gunung berapi di Filipina. Dia memiliki tinggi 11 meter dan terletak di sebuah danau di provinsi Batangas dekat Manila.

Pada Januari 2020, Taal memuntahkan kolom abu dan uap setinggi 15 km. Peristiwa ini memaksa lebih dari 100 ribu orang mengungsi dan puluhan pembatalan penerbangan karena abu tebal berjatuhan hingga ke ibu kota Filipina.

Negara ini berada di Cincin Api Pasifik, tempat aktivitas gunung berapi dan gempa bumi sering terjadi.

Baca Juga: Gunung Taal di Filipina Meletus, Ribuan Warga Mengungsi

Rahmah N Photo Verified Writer Rahmah N

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya