Korsel Kerahkan Ratusan Dokter Militer Imbas Pemogokan Dokter Massal

Ini berarti menambah total keseluruhan 413 dokter tambahan

Jakarta, IDN Times - Korea Selatan (Korsel) akan mengerahkan tambahan dokter bedah dan dokter kesehatan masyarakat dari rumah sakit militer pekan depan, guna membantu mengatasi pemogokan berkepanjangan oleh dokter junior.

"Pemerintah akan memberikan dukungan dengan mengerahkan 247 pejabat kesehatan masyarakat tambahan dan petugas medis militer pada Senin depan, untuk mengatasi kesenjangan layanan kesehatan yang dipicu oleh tindakan kolektif para profesional medis," kata Perdana Menteri Han Duck-soo pada Jumat (22/3/2024), dikutip dari Yonhap.

Momen tersebut bersamaan dengan hari, di mana para profesor kedokteran berencana untuk mulai mengajukan pengunduran diri.

1. Keputusan ketiga kalinya sejak pemogokan massal

Ini adalah ketiga kalinya pemerintah mengambil keputusan seperti itu. Jika terlaksana, tambahan dokter tersebut akan menambah total kumulatif menjadi 413 dokter yang dikerahkan di seluruh rumah sakit.

Han juga menguraikan rencana pemerintah untuk mendirikan pusat kesehatan dukungan di Pusat Medis Nasional di Seoul pada April. Hal ini guna membantu klinik yang mempekerjakan pensiunan dokter senior atau melanjutkan pekerjaan mereka yang mendekati masa pensiun.

Baca Juga: Mulai Pekan Depan, Korsel Akan Tangguhkan Izin Dokter yang Mogok Kerja

2. Korsel klaim penambahan kuota tidak akan merusak pendidikan kedokteran

Korsel Kerahkan Ratusan Dokter Militer Imbas Pemogokan Dokter MassalIlustrasi dokter. (pexels.com/Karolina Grabowska)

Kendati mendapat ancaman pemogokan umum dari kelompok dokter terbesar, pemerintah Negeri Ginseng tetap mengumumkan bahwa 82 persen dari 2 ribu kursi sekolah kedokteran tambahan akan dialokasikan ke 27 universitas di luar wilayah Seoul.

Sementara itu, 18 persen sisanya akan didistribusikan ke 5 sekolah kedokteran yang berlokasi di Provinsi Gyeonggi, di sekitar ibu kota Korsel dan kota pelabuhan barat Incheon. Ini berarti tanpa alokasi untuk sekolah di Seoul.

Menanggapi kekhawatiran kenaikan kuota akan merusak kualitas pendidikan kedokteran, Han menjelaskan bahwa pemerintah akan memungkinkan lulusan sekolah kedokteran di luar wilayah Seoul untuk berlatih di universitas nasional terdekat. 

Ini sejalan dengan rencana pemerintah yang akan memperluas pusat pendidikan dan pelatihan klinis regional di semua rumah sakit universitas nasional, dilansir KBS World.

"Pemerintah akan memastikan bahwa langkah-langkah dipersiapkan dengan cermat untuk mendukung kelancaran kemajuan pendidikan kedokteran, tanpa mengurangi kualitasnya karena penambahan kursi," kata Han.

Pihaknya juga akan mendengarkan seruan para dokter junior untuk mengurangi jam kerja berturut-turut dan dukungan biaya pelatihan.

3. Pemogokan berdampak pada operasi penting

Korsel Kerahkan Ratusan Dokter Militer Imbas Pemogokan Dokter MassalIlustrasi dokter di ruang operasi. (pexels.com/Pixabay)

Dilaporkan, bahwa lebih dari 90 persen dari 13 ribu dokter junior di Korea Selatan telah mengundurkan diri secara massal selama lebih dari sebulan.

Tindakan tersebut sebagai bentuk protes terhadap keputusan pemerintah untuk meningkatkan kuota sekolah kedokteran, yang mana hal itu berimbas pada pembatalan operasi penting dan melumpuhkan sistem medis di negara itu.

Baca Juga: Korsel Sebut Teknologi Digital dan AI Berisiko Ancam Demokrasi

Rahmah N Photo Verified Writer Rahmah N

.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya