Tahun Depan, AS Jadi Tuan Rumah KTT Demokrasi yang Kedua

Pertemuan akan berlangsung pada 29-30 Maret 2023

Jakarta, IDN Times - Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden mengumumkan bahwa AS akan menjadi tuan rumah dari konferensi tingkat tinggi (KTT) Demokrasi yang kedua, dilansir dari laman resmi Gedung Putih (29/11/2022). KTT digelar bersama Belanda, Korea Selatan (Korsel), Kosta Rika, dan Zambia yang akan berlangsung pada 29-30 Maret 2023.

Negara-negara tersebut akan berbagi cara serta bekerja sama untuk melawan agresi otoriter, termasuk agresi Rusia ke Ukraina yang tidak beralasan dan tidak dapat dibenarkan.

Ada lima pilar yang akan dipromosikan untuk pembaruan demokrasi, yakni mendukung media yang bebas dan independen, memerangi korupsi, mendukung para reformis demokratis, memajukan teknologi untuk demokrasi, dan membela pemilu yang bebas dan adil serta proses politik yang inklusif.

Baca Juga: Biden Didesak Perbaiki Pemilu AS saat KTT Demokrasi

1. AS telah mempromosikan demokrasi dengan mengeluarkan undang-undang

Tahun Depan, AS Jadi Tuan Rumah KTT Demokrasi yang KeduaBendera Amerika Serikat. (Pexels.com/Brett Sayles)

KTT tersebut akan menunjukkan bagaimana pemerintahan yang transparan, akuntabel, dan menghormati hak menjadi nilai universal bersama yang akan memberikan kemakmuran, kedamaian, serta keadilan.

Untuk mempromosikan demokrasi, "pemerintahan Biden bekerja sama dengan Kongres telah menandatangani undang-undang transformatif hukum guna menumbuhkan ekonomi Amerika dan menciptakan lebih banyak pekerjaan bergaji tinggi bagi para pekerja Amerika," kata Gedung Putih dalam pernyataannya. 

Selain itu, pemerintah AS juga berinvestasi dalam infrastruktur, mengurangi kekerasan senjata, meningkatkan akses ke perawatan kesehatan, serta menghadapi perubahan iklim. 

Baca Juga: Setia dengan China, Pakistan Tolak Hadiri KTT Demokrasi Buatan Biden

2. KTT pertama tidak menyertakan China dan Rusia

Tahun Depan, AS Jadi Tuan Rumah KTT Demokrasi yang KeduaIlustrasi bendera AS (kiri) dan bendera China (kanan). (pixabay.com/mohamed_hassan)

Sebelumnya, KTT untuk Demokrasi pertama diadakan pada Desember 2021 dalam format virtual yang dihadiri oleh lebih dari 100 pemimpin negara, termasuk Inggris, Jepang, dan India. Meski dihadiri oleh banyak pemimpin dunia, China dan Rusia tidak diikutsertakan.

Saat itu, KTT tersebut juga mengundang Taiwan, di mana hal ini memicu ketegangan antara Washington-Beijing. Bagi Negeri Tirai Bambu, kendati Taiwan merupakan pulau demokrasi yang memiliki pemerintahan sendiri, namun pulau tersebut masih menjadi bagian dari wilayah China, dikutip dari Kyodo News.

Baca Juga: China Sebut KTT Demokrasi AS Cara Biden Kumpulkan 'Penjahat'

3. Presiden Korsel Yoon Suk-yeol akan menghadiri KTT tersebut

Tahun Depan, AS Jadi Tuan Rumah KTT Demokrasi yang KeduaPresiden Korea Selatan, Yoon Suk-yeol. (instagram.com/sukyeol.yoon)

Kantor Kepresidenan Korsel pada Selasa melaporkan bahwa, Presiden Yoon Suk-yeol akan bergabung dengan Presiden Biden dan pemimpin lainnya pada KTT kedua untuk Demokrasi.

"Dengan menjadi tuan rumah bersama pada KTT kedua untuk Demokrasi, sebagai negara demokrasi terkemuka di kawasan, kami berencana akan berbagi pengalaman demokratisasi dan upaya antikorupsi kami dengan komunitas internasional," kata kantor kepresidenan, dikutip dari Korea Herald.

"Kami akan menggunakan pertemuan ini sebagai kesempatan untuk memperluas wawasan nilai diplomasi," lanjutnya.

Rahmah N Photo Verified Writer Rahmah N

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya