Afrika Kekurangan Vaksin COVID-19, Tingkat Vaksinasi Baru 2 Persenan

Baru 2,48 persen orang di benua itu yang divaksinasi penuh

Jakarta, IDN Times – Presiden Bank Pembangunan Afrika Akinwumi Adesina mengatakan bahwa negara-negara Afrika telah mendapat akses yang kurang ke vaksin COVID-19.

“Afrika [pasti] telah kekurangan, jika saya dapat menggunakan istilah itu, mengenai akses ke vaksin secara global,” kata Adesina kepada “Squawk Box Asia” CNBC, Selasa (24/8/2021).

“Vaksin tidak sampai di sini tepat waktu, dalam jumlah yang tepat dan harga yang tepat,” katanya lagi, seraya menambahkan bahwa menyelamatkan nyawa adalah masalah yang erat hubungannya dengan waktu.

Baca Juga: Imbas Krisis Vaksin-Varian Delta, Kematian COVID-19 di Afrika Melonjak

1. Orang Afrika yang divaksinasi kurang dari 3 persen

Afrika Kekurangan Vaksin COVID-19, Tingkat Vaksinasi Baru 2 Persenanilustrasi vaksinasi (IDN Times/Herka Yanis)

Menurut Our World in Data, jumlah orang yang sudah divaksinasi penuh di Afrika baru 2,48 persen per 23 Agustus, jauh tertinggal di belakang benua lain.

Sebagai perbandingan, tingkat vaksinasi mencapai 25,31 persen di Asia dan 27,1 persen di Amerika Selatan, sementara tingkat inokulasi Eropa dan Amerika Utara keduanya di atas 40 persen, menurut statistik di Our World in Data.

“Jika ada pelajaran … yang telah kita pelajari dari ini, Afrika seharusnya tidak bergantung pada seluruh dunia untuk memasoknya dengan vaksin kritis, dan juga terapi,” katanya.

2. Cara Afrika peroleh vaksin

Afrika Kekurangan Vaksin COVID-19, Tingkat Vaksinasi Baru 2 PersenanPetugas memasukkan vaksin COVID-19 ke dalam lemari pendingin saat tiba di gudang Instalasi Farmasi, Kudus, Jawa Tengah, Senin (2/8/2021). (ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho)

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Afrika mengatakan negara-negara di benua itu telah menerima 123,4 juta vaksin pada 18 Agustus. Vaksin itu telah diamankan melalui perjanjian bilateral, aliansi COVAX global yang berupaya menyediakan vaksin ke negara-negara miskin dan African Vaccine Acquisition Task Team (AVATT), sebuah kelompok beranggotakan 10 orang yang mencari vaksin untuk Afrika.

Melalui AVATT, Uni Afrika telah mendapatkan 400 juta vaksin untuk pengiriman tahun depan atau tahun berikutnya. Angka ini cukup untuk menyuntik sepertiga dari populasinya, kata Adesina.

Meski demikian ia mengatakan jumlah vaksin itu masih sangat sedikit dibandingkan total populasi Afrika yang lebih dari 1,2 miliar orang.

“Afrika tidak boleh bergantung pada orang lain, harus mandiri,” katanya.

Baca Juga: Kenapa Afrika Alami Krisis Situs UNESCO?

3. Rencana investasi Bank Pembangunan Afrika

Afrika Kekurangan Vaksin COVID-19, Tingkat Vaksinasi Baru 2 PersenanIlustrasi Vaksinasi COVID-19 (IDN Times/Herka Yanis).

Sebagai tanggapan atas masalah ini, Adesina mengatakan bahwa Bank Pembangunan Afrika ingin berinvestasi dalam infrastruktur perawatan kesehatan primer, sekunder dan tersier. Mereka akan menyuntikkan 3 miliar dolar Amerika Serikat (AS) ke sektor farmasi sehingga Afrika dapat memiliki vaksin dan obat-obatan untuk negara itu sendiri.

Adesina juga mengatakan bahwa pandemik COVID-19 telah membawa dampak yang sangat dramatis untuk Afrika, membuat pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) turun. Sementara defisit fiskal berlipat ganda dan rasio utang terhadap PDB meningkat pada 2020.

Namun dia memperkirakan pertumbuhan akan mencapai 3,4 persen tahun ini, setelah mengalami kontraksi 2,1 persen pada 2020.

“Afrika masih memiliki fundamental yang fantastis,” katanya, merujuk pada urbanisasi yang cepat, potensi belanja konsumen yang baik, dan populasi muda yang besar.

“Kawasan Perdagangan Bebas Kontinental Afrika (AFCFTA) juga terlalu besar untuk diabaikan,” lanjutnya.

Menurut Bank Dunia, AFCFTA merupakan kawasan perdagangan bebas terbesar di dunia jika diukur dari jumlah negara yang berpartisipasi. Kawasan ini berusaha untuk menghubungkan lebih dari satu miliar orang di 55 negara yang memiliki PDB gabungan sebesar 2,5 triliun dolar AS.

“Saya berharap Afrika akan pulih setelah pandemi ini,” katanya. “Fundamentalnya tetap sangat kuat.”

Baca Juga: Baru 25 Juta Dosis Vaksin, COVAX Janji Kirimi Afrika 520 Juta 

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya