Data Pengguna Facebook Kembali Tersebar di Internet

Sebelumnya juga pernah terjadi di 2019 lalu

Jakarta, IDN Times – Data pribadi lebih dari setengah miliar pengguna Facebook Inc muncul kembali di internet pada Sabtu (3/4/2021). Menurut Bloomberg yang mengutip Business Insider, data yang bocor itu berisi berbagai informasi pribadi dari 533 juta pengguna Facebook.

Data itu termasuk nomor telepon, ID Facebook, nama lengkap, lokasi, tanggal lahir, dan keterangan di bio. Dalam beberapa kasus, data juga memuat alamat email.

Baca Juga: Facebook dan Telegram Dijadikan Alat Para Teroris untuk Rekrut Anggota

1. Facebook sebut ini isu lama

Data Pengguna Facebook Kembali Tersebar di InternetPendiri Facebook Mark Zuckerberg (Facebook.com/Zuck)

Menurut juru bicara Facebook, data yang kembali muncul secara gratis di Internet tersebut merupakan masalah lama yang sudah ditangani.

“Ini adalah data lama yang sebelumnya dilaporkan pada 2019,” tulis juru bicara itu dalam pernyataannya melalui email.

“Kami menemukan dan memperbaiki masalah ini pada Agustus 2019,” tambahnya.

2. Sulit untuk dibersihkan

Data Pengguna Facebook Kembali Tersebar di InternetIlustrasi Facebook (https://unsplash.com/@firmbee)

Pada saat itu, ketika data penggunanya bocor, Facebook telah melakukan upaya untuk mengatasi masalah tersebut. Perusahaan yang didirikan Mark Zuckerberg itu melakukan pemeriksaan dalam teknologinya untuk menemukan masalah yang telah memungkinkan informasi bocor.

Namun, begitu data tersebut lolos dari jaringan Facebook, perusahaan memiliki kemampuan yang terbatas untuk menghentikan penyebarannya secara online.

Baca Juga: Begini Cara Berjualan di Facebook Marketplace, Dijamin Laris

3. Penemu data

Data Pengguna Facebook Kembali Tersebar di InternetIlustrasi logo Facebook. unsplash.com/Brett Jordan

Alon Gal, kepala petugas teknologi firma intelijen kejahatan dunia maya Hudson Rock, adalah orang yang menemukan data itu lagi pada Sabtu.

Menurut Gal, data yang tersedia secara luas itu bisa dimanfaatkan orang untuk meraup keuntungan. Namun ia mengatakan hal itu akan membutuhkan waktu cukup lama untuk dapat dilakukan.

“Prosesnya terkadang memakan waktu bertahun-tahun, terkadang berhari-hari, tetapi pada akhirnya semua basis data pribadi bocor jika dijual,” katanya.

Kebocoran data itu mengancam model bisnis Facebook yang mengumpulkan banyak informasi pribadi dan menggunakannya untuk menjual iklan bertarget.

Baca Juga: Australia Tuntut Facebook Terkait Pelanggaran Data Privasi

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya