WHO: Omicron Menyebar Lebih Cepat dari Varian COVID-19 Lain

Omicron sudah ditemukan di 77 negara

Jakarta, IDN Times – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut bahwa varian Omicron COVID-19 menyebar lebih cepat daripada jenis sebelumnya. Lembaga yang berbasis di Jenewa, Swiss, itu juga mengatakan bahwa varian ini mungkin sudah ada di sebagian besar negara di dunia.

“Omicron menyebar pada tingkat yang belum pernah kita lihat pada varian sebelumnya,” kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus selama update tentang COVID-19 di Jenewa, Selasa (14/12/2021).

“77 negara kini telah melaporkan kasus Omicron. Dan kenyataannya Omicron mungkin ada di sebagian besar negara, meskipun belum terdeteksi,” tambahnya, dikutip dari CNBC.

Baca Juga: Omicron Mengganas, WHO: Negara Eropa Jangan Asal Wajibkan Vaksin COVID

1. Peringatan WHO

WHO: Omicron Menyebar Lebih Cepat dari Varian COVID-19 LainDirektur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus (REUTERS/Denis Balibouse)

Tedros mengatakan WHO khawatir negara-negara di dunia menganggap Omicron sebagai varian ringan. Ia memperingatkan bahwa meskipun Omicron lebih menular, belum jelas apakah jenis ini menyebabkan penyakit yang lebih ringan atau parah daripada varian virus sebelumnya.

“Kami telah belajar sekarang bahwa kami meremehkan virus ini sebagai risiko kami,” kata Tedros.

“Bahkan jika Omicron memang menyebabkan penyakit yang tidak terlalu parah, jumlah kasus yang banyak sekali lagi dapat membanjiri sistem kesehatan yang tidak siap,” lanjutnya.

2. Vaksin saja tidak cukup

WHO: Omicron Menyebar Lebih Cepat dari Varian COVID-19 Lainilustrasi vaksinasi (IDN Times/Herka Yanis).

Dalam kesempatan itu, Tedros juga memperingatkan bahwa vaksin saja tidak akan dapat melindungi negara-negara dunia dari Omicron. Ia menekankan pentingnya untuk tetap memakai masker dan jarak sosial.

“Ini bukan vaksin atau masker. Ini bukan vaksin atau menjaga jarak. Ini bukan vaksin, bukan ventilasi atau kebersihan tangan. Lakukan semuanya. Lakukan secara konsisten. Lakukan dengan baik,” kata Tedros.

Sejalan dengan Tedros, Dr. Mike Ryan, direktur eksekutif program kedaruratan kesehatan WHO, mengatakan langkah-langkah mitigasi seperti memakai masker dan jarak sosial tidak akan sepenuhnya menghentikan penularan virus, tetapi akan mengurangi tekanan pada sistem kesehatan di seluruh dunia.

“Jika kita semua menerapkan langkah-langkah itu, kita tidak akan menghentikan transmisi Omicron atau Delta – sangat sulit untuk dihentikan,” kata Ryan pada briefing dengan Tedros.

“Tetapi apa yang akan kita lakukan adalah secara kritis mengurangi kekuatan infeksi, kita akan mengurangi gelombang tekanan itu, dan kemudian mudah-mudahan melewati gelombang ini dengan cara di mana kita tidak mengganggu atau meruntuhkan sistem kesehatan masyarakat kita.”

Baca Juga: [WANSUS] Penasihat WHO Bicara soal Omicron dan Penanganan COVID-19 RI

3. Ancaman varian Omicron

WHO: Omicron Menyebar Lebih Cepat dari Varian COVID-19 LainIlustrasi virus corona (IDN Times/Aditya Pratama)

Data lab awal yang dirilis oleh Pfizer dan BioNTech minggu lalu menunjukkan bahwa varian Omicron secara signifikan mengurangi perlindungan terhadap infeksi yang diberikan oleh dua dosis vaksin Pfizer dan BioNTech. Para ilmuwan di Universitas Oxford juga telah menerbitkan sebuah penelitian pada Senin, yang juga menunjukkan bahwa vaksin Pfizer dan AstraZeneca kurang efektif melawan Omicron.

Namun, dua dosis vaksin kemungkinan masih melindungi terhadap penyakit parah. Pfizer dan BioNTech juga mengatakan bahwa suntikan booster memberikan tingkat perlindungan yang signifikan terhadap infeksi Omicron.

Tedros mengatakan 41 negara belum mencapai tingkat vaksinasi 10 persen dari populasinya, dan 98 negara belum mencapai tingkat vaksinasi 40 persen dari populasinya.

“Kami juga melihat ketidaksetaraan yang signifikan antara kelompok populasi di negara yang sama,” kata Tedros. “Jika kita membiarkan ketidakadilan berlanjut, kita membiarkan pandemik berlanjut.”

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya