Demonstran Hong Kong Membangkang dan Paksa Turun ke Jalan

Pemerintah masih belum membuka pintu dialog

Hong Kong, IDN Times - Demonstran di Hong Kong kembali menunjukkan resistansi mereka pada Minggu siang (18/8). Polisi memerintahkan mereka untuk hanya melakukan reli damai di Victoria Park, tapi massa memaksa untuk membeludak ke jalan-jalan perkotaan.

Akibatnya, polisi tak punya pilihan selain mengatur lalu lintas. Hujan deras yang mengguyur tidak menyurutkan peserta unjuk rasa sehingga parade payung-payung pun menjadi pemandangan yang semakin normal. Mereka berjalan menuju kawasan pusat bisnis Hong Kong yang dikelilingi oleh gedung-gedung pemerintahan.

1. Demonstran terancam hukuman

Demonstran Hong Kong Membangkang dan Paksa Turun ke JalanANTARA FOTO/REUTERS/Tyrone Siu

Seperti dilaporkan Hong Kong Free Press, kepolisian setempat sebenarnya telah mengeluarkan surat persetujuan terhadap rencana Civil Human Rights Front untuk melakukan demonstrasi di salah satu taman terpopuler tersebut antara pukul 10.00 sampai 11.00 siang.

Akan tetapi, kepolisian tegaskan tidak ada izin untuk aksi jalan kaki ke kawasan Central yang dipenuhi gedung-gedung penting dari sektor bisnis hingga pemerintahan. Keputusan demonstran untuk membangkang bisa membuat mereka dijerat pasal tentang berkumpul tanpa izin dengan ancaman hukuman penjara sampai lima tahun.

2. Penyelenggara aksi mengklaim ada sekitar 1,7 juta warga turun ke jalan

Demonstran Hong Kong Membangkang dan Paksa Turun ke JalanANTARA FOTO/REUTERS/Thomas Peter

Mendengar larangan polisi, Civil Human Rights mengubah strategi dengan mengatakan jika taman sudah penuh, maka peserta protes akan dibimbing menuju ke beberapa stasiun moda transportasi raya terdekat. Jika situasi di stasiun tidak memungkinkan, mereka akan diminta meninggalkan lokasi.

Secara tak langsung ini akhirnya membuat demonstran tumpah-ruah ke jalan. Penyelenggara sendiri mengklaim ada sekitar 1,7 juta massa sehingga menahan mereka di satu titik adalah hal yang sulit.

Berdasarkan informasi yang beredar di internet, tujuan demonstrasi kemarin adalah untuk mendapatkan dukungan internasional, maka harus dilakukan secara damai.

Baca Juga: Usai Versace, Coach dan Givenchy Sebut Hong Kong-Taiwan Negara Merdeka

3. Yel-yel soal revolusi menggema di antara peserta protes

Demonstran Hong Kong Membangkang dan Paksa Turun ke JalanANTARA FOTO/REUTERS/Tyrone Siu

Sepanjang demonstrasi, massa meneriakkan beberapa slogan yang intinya menolak intervensi dari Beijing. "Rebut Hong Kong kembali! Revolusi di era kita!" teriak demonstran, seperti dilansir dari The Guardian. Mereka juga menegaskan akan terus maju sampai tuntutan dipenuhi.

"Walau cuaca sangat buruk, meski kami menghadapi ancaman dari Tentara Pembebasan Rakyat [Tiongkok] dan water canon, warga Hong Kong tidak akan pernah mundur," kata salah satu mahasiswi yang mengikuti unjuk rasa.

4. Polisi Tiongkok lakukan latihan pengendalian massa

Demonstran Hong Kong Membangkang dan Paksa Turun ke JalanANTARA FOTO/REUTERS/Thomas Peter

Sementara itu, foto-foto yang memperlihatkan suasana latihan para anggota polisi Tiongkok di sebuah lokasi olahraga beredar luas pada minggu lalu. Dilansir dari AFP, mereka dilaporkan sedang berlatih pengendalian massa untuk menghadapi para demonstran pro-demokrasi Hong Kong.

Kendaraan-kendaraan militer juga tampak di sejumlah titik di Shenzhen, kota di Tiongkok yang berada sangat dekat dari Hong Kong. Namun, polisi Hong Kong mengaku tidak tahu rencana Beijing, apakah akan turun tangan untuk menghentikan protes atau membiarkan kepolisian setempat menanganinya.

5. Pemerintah Hong Kong masih menolak berdialog

Demonstran Hong Kong Membangkang dan Paksa Turun ke JalanANTARA FOTO/REUTERS/Issei Kato

Protes yang diawali oleh penolakan terhadap pembahasan Rancangan Undang-undang (RUU) Ekstradisi itu kini bermuara pada beberapa tuntutan lain. Demonstran meminta investigasi terhadap kebrutalan polisi, membebaskan tahanan yang ditangkap sepanjang protes berlangsung, hingga menuntut pelaksanaan demokrasi.

Pemerintah Hong Kong bergeming. Pemimpin Eksekutif Carrie Lam melabeli sejumlah demonstran sebagai "radikal" yang tak peduli pada nasib Hong Kong. Beijing pun menegaskan kecaman terhadap aksi yang sudah berlangsung lebih dari dua bulan tersebut.

Baca Juga: Pakai Helm Kuning dan Masker, Demonstran Hong Kong Jumpa Pers

Topik:

Berita Terkini Lainnya