[UPDATE] Kasus COVID-19 Tambah 74.714, Korsel Masuk Gelombang ke-7

Minat warga terima vaksin COVID-19 menurun

Jakarta, IDN Times - Korea Selatan resmi memasuki gelombang ke-7 pandemik COVID-19 sejak Oktober 2022. Hal ini ditandai dengan meningkatnya kasus harian virus corona. 

Dikutip dari laman World O Meter per Kamis (8/12/2022), dalam 24 jam telah ditemukan 74.714 kasus COVID-19. Maka, akumulasi kasus COVID-19 di Negeri Ginseng sejak 2020 telah mencapai 27.483.568. 

Sementara, kasus kematian harian akibat COVID-19 bertambah 93 jiwa. Akumulasi warga yang meninggal akibat COVID-19 di Korsel mencapai 30.847 jiwa. 

Meski mengalami kenaikan kasus COVID-19, tetapi otoritas di Korsel memperkirakan varian virusnya tidak terlalu membahayakan seperti di gelombang sebelumnya. Salah satu sebabnya lantaran kekebalan warga telah meningkat. Entah karena vaksinasi atau sebelumnya sudah pernah tertular COVID-19. 

Lalu, apa kebijakan yang ditempuh oleh otoritas kesehatan di Korsel untuk mengendalikan gelombang baru COVID-19 jelang libur Natal dan Tahun baru?

1. Ahli kesehatan di Korsel tengah mengantisipasi kenaikan varian Omicron jenis BQ.1 dan varian turunan BQ.1.1

[UPDATE] Kasus COVID-19 Tambah 74.714, Korsel Masuk Gelombang ke-7Ilustrasi Korea Selatan (Freepik.com/tawatchai07)

Saat ini, ahli kesehatan di Korsel tengah mengantisipasi kenaikan varian Omicron jenis BQ.1 dan varian turunan BQ.1.1. Keduanya dikenal dengan jenis topan dan cerberus. Varian tersebut kini lebih mendominasi dan menggantikan varian sebelumnya BA.5. 

Ahli kesehatan menyebut kedua varian turunan dari Omicron itu memiliki kemampuan menghindari imunitas yang diperoleh warga melalui vaksin atau sudah terinfeksi. Varian yang kali pertama dilaporkan muncul di Nigeria pada Juli 2022 lalu, kini sudah cepat menyebar di sejumlah negara di Eropa, termasuk Prancis, Belgia, Spanyol, Amerika Serikat dan Jepang. 

Sedangkan, di Korsel juga terdapat sedikit kenaikan kasus COVID-19 dari varian BQ. Varian tersebut ditemukan sekitar 0,9 persen dari total kasus harian di seluruh Negeri Ginseng pada pekan kedua Oktober 2022. 

Sementara, otoritas kesehatan di Korsel telah mengonfirmasi mereka sudah memasuki gelombang baru COVID-19. Berdasarkan data yang dirilis Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA), selain terjadi kenaikan kasus harian, jumlah pasien yang kritis ikut meningkat. 

"Kasus harian terlihat mulai menuju ke puncaknya (dari gelombang kemarin) dan kami mulai melihat adanya tanda-tanda kenaikan. Tingkat kematian telah meningkat menjadi 0,0 persen dibandingkan sebelumnya yakni 0,06 persen," ungkap Menteri Kesehatan Cho Gyu-hong ketika memberikan keterangan pers mengenai COVID-19 dan dikutip dari laman The Korea Times, Rabu (7/12/2022). 

2. Pemerintah Korsel bakal terus menggencarkan vaksinasi COVID-19

[UPDATE] Kasus COVID-19 Tambah 74.714, Korsel Masuk Gelombang ke-7Suasana siang hari dari atas Seoullo 7017 (situs Seoul Metropolitan Government)

Sementara, pemerintah Korsel tidak berencana  menerapkan kembali pembatasan pergerakan warga. Sebab, pembatasan itu baru dicabut.

Negeri Ginseng juga kembali membuka perbatasannya bagi turis pada Oktober 2022. Mereka juga tak mewajibkan turis menjalani tes COVID-19 ketika tiba di Seoul sejak 1 Oktober 2022. 

Maka, pemerintah mendorong warga menerima vaksin COVID-19. Sebab, vaksinasi sudah terbukti bisa mencegah penyebaran virus Sars-CoV-2 semakin meluas. Tetapi, warga terlihat enggan untuk menerima vaksin booster. 

Sebelumnya, pemerintah telah memberikan izin pemberian vaksin booster untuk melawan varian Omicron BA.1 dan BA.5 bagi penduduk lansia pada 11 Oktober.

Kini, pemerintah memberikan lampu hijau bagi semua orang dewasa di atas 18 tahun untuk menerima vaksin COVID-19. Sayangnya, tak semua warga bersedia menerima vaksin lanjutan. KDCA mengatakan tingkat vaksinasi hanya mencapai 1,5 persen. 

"Ini sangat mengkhawatirkan bahwa tingkat vaksinasi tidak meningkat. Hampir 10 juta orang berusia 60 tahun, bahkan lebih yang memenuhi syarat untuk divaksinasi tetapi belum menerimanya," ujar Ketua Satgas COVID-19, Jung Ki-Suk. 

Baca Juga: Tragedi Itaewon: Mengenal Crowd Surge yang Menelan Banyak Korban Jiwa

3. Kasus harian COVID-19 di Korsel bisa tembus 200 ribu pada Desember

[UPDATE] Kasus COVID-19 Tambah 74.714, Korsel Masuk Gelombang ke-7Ilustrasi Seoul, Korea Selatan (webuildvalue.com)

Sementara, laporan dari kantor berita Yonhap menunjukkan kasus harian COVID-19 bakal terus melonjak menjelang Natal 2022. Mereka melaporkan kasus harian bisa menembus angka 200 ribu pada bulan ini. 

Itu sebabnya sejak November lalu, otoritas kesehatan mendorong warga menerima vaksin Pfizer. Menurut para ahli kesehatan vaksin tersebut 2,6 kali lebih efektif melawan varian BA.4 dan BA.5. 

4. Daftar 10 negara di dunia dengan kasus harian COVID-19 tertinggi

[UPDATE] Kasus COVID-19 Tambah 74.714, Korsel Masuk Gelombang ke-7ilustrasi varian baru COVID-19, Omicron (IDN Times/Aditya Pratama)

Berikut daftar 10 negara dengan kasus harian COVID-19 tertinggi di dunia:

1. Jepang (149.383 kasus baru)

2. Prancis (75.752 kasus baru) 

3. Korea Selatan (74.714 kasus baru) 

4. Brasil (47.359 kasus baru) 

5. Amerika Serikat (22.448 kasus baru) 

6. Taiwan (16.741 kasus baru) 

7. Hong Kong (11.981 kasus baru) 

8. Rusia (6.935 kasus baru) 

9. Austria (6.689 kasus baru) 

10. Hungaria (4.704 kasus baru).

Baca Juga: 155 Orang Tewas di Itaewon, Polisi Korsel Membungkuk dan Minta Maaf

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya