Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Bendera Finlandia (kiri) dan bendera NATO (kanan) (twitter.com/NATOpress)

Jakarta, IDN Times - Parlemen Turki meratifikasi pengajuan keanggotaan NATO oleh Finlandia pada Kamis (30/3/2023). Langkah tersebut membuka jalan bagi negara Nordik untuk segera menjadi bagian dari aliansi pertahanan Barat.

Turki menjadi negara terakhir di antara 30 anggota aliansi lainnya yang meratifikasi keanggotaan Finlandia. Aksesi Helsinki disetujui oleh 276 anggota parlemen yang hadir dalam pemungutan suara. Keputusan tersebut datang beberapa hari setelah parlemen Hungaria melakukan hal yang sama.

"Keanggotaan NATO akan memperkuat keamanan Finlandia dan meningkatkan stabilitas dan keamanan di wilayah Laut Baltik dan Eropa Utara," bunyi pernyataan pemerintah Finlandia, dikutip Reuters. 

1. Nasib keanggotaan Swedia masih menggantung

Perdana Menteri (PM) Swedia, Ulf Kristersson (kiri), dan Sekjen NATO, Jens Stoltenberg (kanan) (twitter.com/NATOpress)

Sementara itu, persetujuan keanggotaan NATO Swedia oleh Turki dan Hungaria masih menggantung.

Helsinki dan Stockholm mengajukan keanggotaan aliansi tersebut pada tahun lalu sebagai tanggapan atas invasi Rusia ke Ukraina. Kedua negara itu meninggalkan pendirian non-blok mereka selama puluhan tahun. 

Ankara menuduh Swedia bersikap terlalu lunak terhadap kelompok yang dianggapnya organisasi teroris dan ancaman keamanan, terutama kelompok militan Kurdi dan orang-orang yang terkait dengan upaya kudeta 2016. Hal tersebut juga diperparah oleh aksi pembakaran Al-Qur'an di Kedutaan Besar Turki di Stockholm baru-baru ini.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan, Swedia harus memenuhi persyaratannya terlebih dahulu sebelum bergabung dengan NATO. Kedua negara itu diharapkan dapat bergabung ke aliansi Barat sebelum KTT di Vilnius, Lituania, pada Juli mendatang. 

2. Finlandia dianggap telah memenuhi syarat yang diminta Turki

Editorial Team

Tonton lebih seru di