Akhirnya DK PBB Sepakati Resolusi Gencatan Senjata di Gaza

AS tidak veto tapi memilih abstain

Jakarta, IDN Times - Dewan Keamanan PBB (DK PBB) akhirnya mengeluarkan resolusi yang menyerukan gencatan senjata di Jalur Gaza. Amerika Serikat (AS) pun untuk pertama kalinya tidak mengeluarkan veto terkait gencatan senjata ini.

Dilansir dari laman resmi PBB, Selasa (26/3/2024), resolusi juga menuntut pembebasan segera dan tanpa syarat untuk seluruh sandera.

Ini adalah pertama kalinya DK PBB menyepakati resolusi di Gaza sejak perang pecah antara Israel dan Hamas pada 7 Oktober 2023 lalu. Dalam pemungutan suara ini, DK PBB yang beranggotakan lima negara anggota tetap dan 10 negara anggota tidak tetap ini akhirnya sepakat untuk gencatan senjata segera di Gaza, dengan 14 negara setuju dan tidak ada yang menolak, serta AS memilih untuk abstain.

“Kegagalan dalam implementasi resolusi tersebut tidak dapat dimaafkan,” tegas Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres.

1. Israel marah karena AS tidak menggunakan veto

Sementara itu, dalam pemungutan suara ini, AS tidak menggunakan hak vetonya melainkan memilih untuk abstain. Pilihan AS ini membuat Israel marah.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu langsung membatalkan rencana kunjungan dua penasihat utamanya ke AS.

Sebelumnya, AS telah memveto tiga rancangan resolusi DK PBB soal gencatan senjata. Yang terbaru, AS menyodorkan resolusi gencatan senjata dan pembebasan sandera namun diveto China dan Rusia karena dianggap terlalu condong ke Israel.

Baca Juga: Presiden Mesir Ungkap Ada Upaya Intensif Gencatan Senjata di Gaza

2. Israel kecewa karena DK PBB tidak mengutuk penyerangan 7 Oktober

Wakil Tetap Israel untuk PBB Gilad Erdan mempertanyakan kenapa DK PBB mendiskriminasi korban, mengingat DK PBB mengutuk serangan di Moskow kemarin tapi tidak mengutuk serangan Hamas ke Israel pada 7 Oktober 2023 lalu.

“Warga sipil, di mana pun mereka tinggal, berhak menikmati musik dengan aman dan selamat, dan DK PBB harus memiliki kejelasan moral untuk mengutuk tindakan teror tersebut secara setara tanpa diskiriminasi,” ucap Erdan.

“Sedihnya, hari ini juga, DK menolak untuk mengutuk pembantaian 7 Oktober, ini memalukan,” katanya.

Erdan menambahkan bahwa selama 18 tahun terakhir, Hamas memulai serangan tanpa henti terhadap Israel dengan meluncurkan ribuan roket dan rudal tanpa pandang bulu ke warga sipil.

Baca Juga: Israel Biadab! Nestapa Warga Gaza Kesulitan Air Selama Ramadan

3. Palestina sebut hukum internasional dihancurkan Israel

Akhirnya DK PBB Sepakati Resolusi Gencatan Senjata di GazaDuta Besar Palestina untuk PBB, Riyad Mansour. (twitter.com/@Palestine_UN)

Pengamat Tetap Palestina untuk PBB Riyad Mansour memuji kesepakatan gencatan senjata tersebut. Meski butuh waktu hampir enam bulan dan menunggu lebih dari 30 ribu warga Palestina terbunuh, baru gencatan senjata disepakati.

“Cobaan berat yang mereka alami harus diakhiri sekarang juga,” tegas Mansour.

“Supremasi hukum internasional telah dihancurkan oleh Israel. Bukannya menerapkan perintah dari Mahkamah Internasional, Israel malah terus menyerang Gaza dan warga Palestina,” ucap dia.

 

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya