AS Veto Dewan Keamanan PBB Lagi soal Penembakan Massal Israel di Gaza 

Pernyataan yang diajukan Aljazair diblok AS

Jakarta, IDN Times - Amerika Serikat (AS) dilaporkan telah memblokir pernyataan yang diajukan Aljazair kepada Dewan Keamanan PBB (DK PBB) yang berisi bahwa Israel telah melakukan pembunuhan massal di Gaza, saat kerumunan warga Palestina sedang menunggu bantuan makanan.

Duta Besar Palestina untuk PBB, Riyad Mansour mengatakan bahwa sebenarnya pernyataan tersebut didukung oleh seluruh anggota DK PBB, kecuali AS.

Setidaknya lebih dari 100 warga Palestina tewas ditembaki militer Israel ketika sedang menunggu bantuan makanan diturunkan dari truk. Sekitar 760 warga Palestina juga dilaporkan terluka akibat insiden yang terjadi Kamis kemarin.

Dunia pun dikejutkan dengan ulah terbaru Israel ini. Tel Aviv berdalih bahwa mereka memburu Hamas yang disebutnya teroris.

Baca Juga: PBB: Tak Ada Konvoi Bantuan ke Gaza Sejak 23 Januari

1. AS berdalih tidak punya fakta di lapangan

Sementara itu, Wakil Duta Besar AS untuk PBB Robert Wood berdalih bahwa mereka tidak punya fakta di lapangan soal penembakan tersebut.

AS kini mengaku sedang mencoba memverifikasi kondisi di lapangan untuk melihat apakah nantinya DK PBB bisa mengeluarkan pernyataan yang bisa disepakati semua pihak.

2. Israel tembaki kerumunan warga Palestina yang menunggu bantuan makanan

Sejumlah saksi dan media yang berada di Gaza melaporkan bahwa Israel menembaki ketika orang-orang sedang menurunkan tepung dan makanan kaleng dari truk.

“Kami berlari ke arah bantuan makanan untuk mengambilnya tapi tentara dan tank menembaki kami. Orang-orang yang ada di depan tertembak dan kami yang masih di belakang langsung berlari meninggalkan lokasi,” kata seorang saksi mata bernama Anwar Helewa.

Kepala Layanan Ambulans Rumah Sakit Kamal Adwan mengatakan bahwa para petugas medis yang tiba di lokasi kejadian melihat bahwa ratusan warga Palestina tewas tergeletak di tanah.

Situasi yang terjadi adalah tidak cukup ambulans untuk melarikan semua korban, baik yang terluka maupun jasad warga. Mereka terpaksa diangkut dengan gerobak keledai.

Baca Juga: Pasukan PBB: Konflik di Perbatasan Lebanon-Israel Harus Berhenti! 

3. AS minta insiden diselidiki

Juru bicara Gedung Putih Olivia Dalton mengatakan bahwa penembakan massal terhadap warga Palestina yang sedang menunggu bantuan makanan, harus diselidiki.

“Penembakan ini harus diselidiki. Terlalu banyak warga sipil yang sudah terbunuh,” kata Dalton, dikutip dari Al Jazeera.

AS kerap meminta Israel untuk menyelidiki pelanggaran yang mereka lakukan. Namun, Israel jarang menindaklanjuti tersebut dan seringkali tidak mendengarkan permintaan AS.

Namun ketika ditanya apakah AS akan berubah haluan terhadap Israel, Dalton mengonfirmasi bahwa AS tetap sekutu Israel.

“Mereka adalah sekutu dekat yang akan tetap menjadi sekutu dekat. Mereka berada dalam pergolakan pertarungan eksistensial terhadap keberadaan mereka dari Hamas. Dan kami akan terus mendukung mereka dalam proses tersebut,” ucap Dalton.

Baca Juga: Tolak Aksi Israel, Honduras Panggil Dubes dari Tel-Aviv

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya