Asyik! Kenya Beri Bebas Visa untuk Warga Negara Indonesia

Sebelumnya hanya paspor diplomatik dan paspor dinas

Jakarta, IDN Times - Perjanjian bebas visa antara Indonesia dan Kenya menjadi salah satu isu yang disorot di dalam pertemuan Presiden RI Joko “Jokowi” Widodo dan Presiden Kenya William Ruto, di Nairobi, hari ini.

Ruto secara resmi telah membuka gerbang masuk ke Kenya untuk para Warga Negara Indonesia (WNI) untuk melihat keindahan alamnya, atau bebas visa.

“Kenya telah mengambil keputusan untuk memperpanjang izin masuk bebas visa tidak hanya untuk paspor diplomatik dan dinas, tetapi untuk semua warga pemegang paspor Indonesia. Jadi, teman-teman dari Indonesia, sekarang bisa ke Kenya, bebas visa,” kata Ruto, dalam konferensi persnya bersama Jokowi, Senin (21/8/2023).

1. Jokowi disambut meriah di Kenya

Asyik! Kenya Beri Bebas Visa untuk Warga Negara IndonesiaPresiden Jokowi foto bersama Dubes RI dan staf KBRI di Kenya. (IDN Times/Uni Lubis)

Sementara itu, para WNI yang berada di Nairobi, Kenya, menyambut kehadiran Jokowi yang tiba sejak kemarin sore, waktu setempat.

Kunjungan ke Kenya mengawali rangkaian kunjungan Jokowi ke benua Afrika. Ini kali pertama Jokowi menyambangi negara di Afrika. Setelah Kenya, Jokowi melawat ke Tanzania dan Mozambique. Afrika Selatan menjadi negara terakhir yang dikunjungi Jokowi. Di sana Jokowi diundang hadir sebagai ketua ASEAN dalam pertemuan puncak BRICS (Brasil, Rusia, India, China dan Afrika Selatan). 

Dalam kunjungan ke Afrika, Presiden Jokowi didampingi Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan; Menteri Energi dan Sumberdaya, Arifin Tasrif; dan Menteri Sekretaris Kabinet, Pramono Anung Wibowo.

Baca Juga: Presiden Jokowi Disambut Meriah Warga Indonesia di Kenya

2. Kunjungan bersejarah Jokowi ke Afrika

Asyik! Kenya Beri Bebas Visa untuk Warga Negara IndonesiaPresiden Joko "Jokowi" Widodo tiba di Republik Kenya, Minggu (20/8/2023) ( Biro Pers Sekretariat Presiden/Laily Rachev)

Duta Besar RI untuk Kenya, Mohamad Hery Saripudin, mengungkapkan kunjungan Jokowi begitu bersejarah. Sebab, sudah lebih dari empat dekade, tidak ada Presiden Indonesia yang berkunjung ke Afrika.

"Kunjungan Presiden ini, bisa diibaratkan Bandung Spirit Reborn (merujuk ke Konferensi Asia Afrika). Kali ini, dimaknai oleh hubungan ekonomi. Kunjungan ini juga waktu yang tepat untuk revitalisasi dan mempromosikan kerja sama ekonomi yang lebih luas," kata Hery, dalam wawancara Ambassador’s Talk by IDN Times, beberapa waktu lalu.

Indonesia pertama kali membuka hubungan diplomatik dengan Kenya pada 1979 dan KBRI Nairobi berdiri di 1982. Sebelum itu, urusan bilateral Indonesia dan Kenya diampu oleh KBRI Dar Es Salaam di Tanzania.

"Pemerintah dan masyarakat Kenya sangat welcome. Begitu tahu Bapak Presiden akan ke sini, karena ada sejarah Bandung Conference itu," tutur mantan Konjen RI untuk Jeddah ini.

 

3. Potensi ekonomi yang cukup besar dengan Kenya

Asyik! Kenya Beri Bebas Visa untuk Warga Negara IndonesiaDuta Besar RI untuk Kenya, Mohamad Hery Saripudin. (dok. Instagram @herysaripudin)

Hery juga mengungkapkan ada potensi ekonomi yang cukup besar antara Indonesia dan Kenya. Terbukti, saat masa pandemik COVID-19, volume perdagangan kedua negara pun mengalami peningkatan.

Pun, menurutnya, masih banyak ruang yang bisa dikembangkan dan mendorong kerja sama ekonomi dengan Kenya, karena peningkatan volumenya hampir 100 persen.

"Dari empat tahun terakhir sebelum COVID-19, trade volume kita 290 juta dolar AS. Lalu kena COVID-19, malah naik jadi 415 juta dolar AS pada 2020. Lalu, 2021 jadi 551,9 juta dolar AS. Tapi, jangan dilihat nominalnya, memang masih belum satu miliar dolar AS. Tapi, sebagai pasar nontradisional, presentase perkembangannya signifikan," ungkap Hery.

Baca Juga: Menyelami 44 Tahun Hubungan Indonesia-Kenya

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya