Biden Ogah Ngobrol dengan Netanyahu, AS-Israel Renggang?

Biden menyoroti kondisi warga Palestina di Gaza

Jakarta, IDN Times - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengatakan tak punya rencana untuk berbicara dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu soal kondisi Gaza saat ini.

“Tidak,” kata Biden kepada media, ketika ditanya terkait apakah sudah menjadwalkan pertemuan dengan Netanyahu.

“Kita lihat nanti apa yang terjadi,” ucap Biden lagi.

1. Rencana Biden berpidato di parlemen Israel

Sebelumnya, diberitakan bahwa Biden berencana berpidato di parlemen Israel atau Knesset soal kondisi Gaza saat ini dan tidak tercapainya kesepakatan gencatan senjata saat bulan Ramadan.

Dengan berbicara di Knesset, Biden berharap bisa menyampaikan kepada publik Israel soal kondisi Gaza.

“Tidak, tidak (ada rencana) untuk saat ini,” ungkapnya.

 

Baca Juga: Biden Ragu Ada Gencatan Senjata di Gaza Saat Ramadan

2. Biden soroti kondisi warga Palestina saat Ramadan

Biden mengatakan bahwa penderitaan rakyat Palestina menjadi perhatian banyak orang selama Ramadan.

“Itu yang ada di dalam pikiran saya juga. Bulan suci ini adalah waktunya refleksi dan pembaruan. Tahun ini menjadi tahun yang sangat menyakitkan karena perang di Gaza menimbulkan penderitaan bagi warga Palestina,” kata Biden.

“Hampir 2 juta warga Palestina mengungsi akibat perang, banyak di antara mereka butuh makanan, air, obat-obatan dan tempat tinggal,” ucap dia.

Baca Juga: Meski Dihalangi Israel, 35 Ribu Muslim Palestina Salat di Al-Aqsa

3. Korban tewas maupun luka terus bertambah

Biden Ogah Ngobrol dengan Netanyahu, AS-Israel Renggang?Gedung-gedung yang hancur akibat serangan Pendudukan Israel terhadap rumah-rumah warga sipil Palestina di Gaza di utara Kamp Jabalia, utara wilayah Al-Sikka, Rabu (11/11/2023). (Dok. Yayasan Persahabatan dan Studi Peradaban (YPSP))

Sementara itu, Kementerian Kesehatan Gaza merilis jumlah korban tewas di Gaza mencapai 31.112 orang per Senin kemarin. Sementara korban terluka mencapai 72.760 orang.

Sekitar 72 persen korban merupakan anak-anak dan perempuan. Dalam 24 jam terakhir, serangan Israel juga menewaskan 67 orang dan melukai 106 orang.

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya