Indonesia-Swedia Kerja Sama Kelola Limbah Jadi Energi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Republik Indonesia, Basuki Hadimuljono, menjadi pembicara kunci pada Stockholm Water Week yang diselenggarakan oleh Stockholm International Water Institute (SIWI).
Basuki dipercaya untuk menjadi pembicara pada tiga sesi yaitu ”Enhancing Local Resilience throuth Water-Culture Innovation Nexus”, ”Quest for Holy Grail: Accelerating Investment in Water”, serta ”Adapting to Climate Change: Innovative Approaches to Water Governance”.
1. Indonesia alami kemajuan dalam pengelolaan sumber daya air
Pada masing-masing sesi, Basuki menyampaikan kemajuan dan inovasi yang telah dicapai Indonesia di bidang pengelolaan sumber daya air, termasuk pemanfaatan kearifan lokal untuk mitigasi perubahan iklim.
Basuki, dalam lawatannya ke Stockholm, berkesempatan melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Infrastruktur Swedia, Menteri Sumberdaya Air dan Irigasi Mesir, Chief of Urban Basic Services UN-HABITAT, Andre Dzikus; dan Acting Executive Director of SIWI, Karin Gardes.
Dalam keterangan KBRI Stockholm, Rabu (23/8/2023), pesan utama yang disampaikan Basuki adalah mengundang partisipasi dan kolaborasi mitra dalam World Water Forum ke-10, serta menyampaikan kesempatan kerja sama dan investasi pada Ibu Kota Negara Nusantara.
Baca Juga: Perempuan Swedia Ditangkap karena Cegah Pembakaran Al-Qur'an
2. Kerja sama bidang penanganan sampah dengan Swedia
Editor’s picks
Pada hari ini, Basuki bersama dengan CEO Swedfund, Maria Håkansson menandatangani Letter of Intent (LoI) antara The Ministry of Public Works and Housing of the Republic of Indonesia and Swedfund International AB on Indonesia-Swedfund International AB Collaboration for Waste Management
LoI ini menunjukkan kesungguhan kedua pihak untuk bekerja sama dalam bidang penanganan limbah demi menghasilkan energi.
“Melalui keahlian dan teknologi Swedia dalam mengolah limbah menjadi energi, LoI ini diharapkan dapat mendorong proses alih teknologi guna memenuhi kebutuhan energi terbarukan Indonesia,” kata Duta Besar RI untuk Swedia, Kamapradipta Isnomo.
3. Swedia mitra dagang terbesar Indonesia di kawasan Nordik
Lebih lanjut, Kama, sapaan akrabnya, mengatakan bahwa selama ini Swedia adalah mitra dagang terbesar Indonesia di kawasan Nordik. Kama melanjutkan, melalui kerja sama ini, diharapkan juga ada alih teknologi utama untuk kebutuhan Indonesia.
“Swedia terbukti telah memiliki keahlian teknologi untuk mengelola limbah menjadi energi yang bermanfaat bagi Indonesia,” ucap dia.
Baca Juga: Ada Ancaman Kekeringan, Kementerian PUPR Lakukan Antisipasi