Kolombia Segera Buka Kedutaan Besar di Palestina

Kolombia menyatakan mendukung kemerdekaan Palestina

Jakarta, IDN TImes - Presiden Kolombia, Gustavo Petro, mengumumkan bahwa negaranya akan membuka kedutaan besar di Ramallah, Palestina. Itu disampaikan Petro usai bertemu Duta Besar Palestina untuk Kolombia, Raouf Al-Maliki, dan Duta Besar Israel untuk Kolombia, Gali Dagan.

“Saya telah menyatakan posisi saya untuk mencapai konferensi perdamaian internasional untuk membuka jalan terhadap dua negara ini. Kolombia kembali menegaskan solidaritas terhadap anak-anak Palestina dan Israel yang harus dan berhak hidup damai,” kata Petro, dikutip dari Anadolu, Jumat (20/10/2023).

1. Kolombia akan kirim bantuan ke Gaza

Selain itu, Petro juga menegaskan Kolombia akan mengirim pesawat berisi bantuan kemanusiaan ke Gaza sambil menunggu koridor kemanusiaan dibuka.

“Satu-satunya jalan keluar (untuk konflik Palestina-Israel) adalah perjanjian damai yang menghormati hukum internasional dan hak kedua bangsa untuk hidup berdampingan secara bebas,” ucap Petro lagi.

Baca Juga: Bela Palestina, Kolombia Siap Tangguhkan Hubungan dengan Israel

2. Kolombia bela Palestina dan siap menangguhkan hubungannya dengan Israel

Sebelumnya, Petro juga sempat mengkritik cara Israel menanggpi konflik ini. Petro, kala itu, berujar bahwa Kolombia secara tegas tidak mengutuk serangan pejuang Hamas ke Israel yang terjadi pada 7 Oktober 2023 lalu. Petro juga menolak mendukung aksi genosida Israel ke Gaza.

“Tidak masalah. Jika kami harus menangguhkan hubungan kami dengan Israel, kami akan melakukannya. Presiden Kolombia tidak akan dihina,” ucap Petro, menanggapi penundaan kerja sama militer Israel akibat cuitannya di media sosial X.

3. Jumlah korban tewas di Gaza makin banyak

Jumlah korban tewas di Jalur Gaza terus bertambah. Menjelang dua pekan konflik antara Israel dan Hamas ini, korban tewas di Gaza melonjak hingga 3.859 per 19 Oktober 2023.

Dilansir dari Wafa Agency, Kementerian Kesehatan Palestina juga mendata korban terluka kini berjumlah 13.500 orang.

Serangan bertubi-tubi dari Israel ke Jalur Gaza makin memperburuk kondisi kota tersebut. Mayoritas yang tewas dan terluka pun adalah perempuan dan anak-anak.

Baca Juga: Kuba: Kejahatan Israel atas Palestina karena Impunitas AS di PBB

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya