Korban Tewas Insiden Penembakan di Rusia Jadi 143 Orang

80 orang mash dirawat di RS

Jakarta, IDN Times - Korban tewas akibat penembakan massal di gedung konser Crocus City Hall di Moskow, Rusia, bertambah menjadi 143 orang. Sementara 80 orang terluka masih dirawat di rumah sakit.

“Per Rabu pagi kemarin ada 80 orang masih dirawat di rumah sakit karena terluka dan 205 orang lainnya juga menjalani rawat jalan karena luka ringan,” kata Menteri Kesehatan Rusia Mikhail Murashko, dikutip dari VOA, Kamis (28/3/2024).

Baca Juga: Rusia Sebut Ukraina Latih Teroris di Timur Tengah

1. Rusia tuding Ukraina jadi dalang penembakan

Korban Tewas Insiden Penembakan di Rusia Jadi 143 OrangPresiden Rusia, Vladimir Putin. (twitter.com/KremlinRussia_E)

Para pejabat tinggi Rusia menuduh Ukraina dan negara-negara Barat terlibat dalam serangan mematikan di gedung konser Crocus City Hall tersebut.

Meski kelompok militan Islamic State (ISIS) mengeklaim serangan tersebut, tetapi Presiden Rusia Vladimir Putin tak percaya.

“Kami tahu kejahatan ini diilakukan oleh kelompok Islam radikal, tapi kami ingin tahu siapa yang memerintahkannya,” kata Putin.

Sejumlah pelaku penembakan ditangkap ketika mencoba kabur ke arah perbatasan Ukraina. Para pejabat langsung menuding pelaku penembakan diminta oleh Ukraina mengebom Moskow.

“Siapa yang menunggu mereka di sana? Kekejaman ini mungkin hanya merupakan rangkaian dari serangan upaya yang dilakukan oleh mereka yang berperang dengan negara kita sejak 2014,” tutur Putin.

Baca Juga: Putin Bersumpah Akan Hukum Dalang Penembakan Massal di Moskow

2. Dibantu fasilitasi oleh Barat

Korban Tewas Insiden Penembakan di Rusia Jadi 143 OrangPresiden Rusia Vladimir Putin (Twitter.com/MFA Russia)

Salah satu sekutu lama Putin, Sekretaris Dewan Keamanan Nikolai Patrusev mendukung pernyataan Putin. Dia meyakini serangan itu didalangi oleh Ukraina.

Sementara Kepala Dinas Keamanan FSB Rusia, Alexander Bortnikov pun yakin serangan itu difasilitasi oleh Barat.

“Kami yakin tindakan itu dipersiapkan oleh kelompok Islam radikal itu sendiri dan tentu saja difasilitasi oleh Barat. Ukraina memiliki hubungan langsung dengan Barat dalam hal ini,” ungkap dia.

Baca Juga: Rusia Ragukan Keterlibatan ISIS dalam Penembakan Massal di Moskow

3. 11 orang telah ditahan

Sampai saat itu, Rusia telah menahan 15 orang, termasuk delapan pria bersenjata yang melakukan serangan tersebut.

“Mereka mencoba bersembunyi dan bergerak ke Ukraina. Sebuah jalur disiapkan untuk mereka di sisi Ukraina, melintasi perbatasan negara,” ungkap Putin.

Topik:

  • Dheri Agriesta

Berita Terkini Lainnya