Menlu NUG Myanmar: Hanya Ketua ASEAN yang Punya Mandat Temui Suu Kyi

NUG buka suara soal pertemuan Menlu Thailand dengan Suu Kyi

Jakarta, IDN Times - Menteri Luar Negeri National Unity Goverment (NUG) Myanmar, Daw Zin Mar Aung, menegaskan, pengakuan Menteri Luar Negeri Thailand Don Pramudwinai bahwa dirinya telah bertemu dengan pemimpin de facto Myanmar yang digulingkan, Aung San Suu Kyi, malah membuat konflik Myanmar semakin rumit.

“Dia (Menlu Thailand) membuat kekacauan baru-baru ini dengan menghelat pertemuan informal untuk terlibat lagi dengan junta militer. Apa yang telah ia lakukan sangat kontra dengan keputusan para pemimpin ASEAN, yang selama ini tidak mengundang rezim junta,” kata Mar Aung, dikutip dari Irrawaddy, Kamis (12/7/2023).

“Upayanya tidak memiliki legitimasi karena ia saat ini adalah menteri dari pemerintahan sementara. Hanya Ketua ASEAN (Indonesia) atau utusan khusus untuk Myanmar yang memiliki mandat bertemu Suu Kyi,” tutur Mar Aung.

Aung San Suu Kyi ditangkap dan dipenjara sejak junta militer melakukan kudeta, dua tahun lalu. Hingga saat ini, Suu Kyi masih ada di dalam tahanan dan dijatuhi ratusan tudingan pelanggaran hukum, termasuk pemilu dan korupsi. 

Baca Juga: Menlu Thailand Akui Sudah Bertemu Aung San Suu Kyi

1. NUG mempertanyakan kebenaran dari pertemuan Menlu Thailand

Menlu NUG Myanmar: Hanya Ketua ASEAN yang Punya Mandat Temui Suu KyiPemimpin Myanmar yang dikudeta Aung San Suu Kyi (ANTARA FOTO/Ye Aung Thu)

Selain itu, Mar Aung juga ragu apakah benar Don telah bertemu dengan Suu Kyi. Padahal, ada beberapa pihak seperti pejabat dari China dan PBB serta Menlu Kamboja (sebagai utusan khusus untuk Myanmar tahun lalu), meminta izin dari junta untuk bertemu dengan Suu Kyi, tetapi semuanya ditolak.

“Sehingga menimbulkan pertanyaan, mengapa rezim junta mengizinkan Menteri Don, yang tidak memiliki mandat untuk menemuinya. Kita harus bertanya kepada Don secara serius, dia mewakili siapa? Apa tanggung jawabnya? Bukannya membantu, tetapi malah menyebabkan perpecahan di ASEAN,” tutur dia lagi.

Baca Juga: Ditambah 7 Tahun, Total Hukuman Penjara Aung San Suu Kyi 33 Tahun

2. Thailand rusak keputusan ASEAN

Mar Aung juga menegaskan bahwa langkah Thailand ini otomatis merusak keputusan dan kesepakatan dari ASEAN.

“Jika mereka melakukan sejalan dengan Lima Poin Konsensus, itu bagus. Tapi Thailand hanya bertemu dengan rezim junta dan sekarang dia mencoba untuk mendorong ASEAN sepenuhnya untuk terlibat kembali dengan junta. Mereka sama sekali mengabaikan suara dan keinginan rakyat Myanmar. Ini tentu membuat negara anggota lainnya tidak nyaman,” ungkap Mar Aung lagi.

Mar Aung juga menegaskan bahwa Don tidak mewakili Suu Kyi di pertemuan para Menlu ASEAN yang sedang digelar pekan ini di Jakarta.

Baca Juga: Konflik Myanmar Jadi Isu Bahasan Retreat Menlu ASEAN

3. Menlu Thailand akui berbicara langsung dengan Suu Kyi

Menlu NUG Myanmar: Hanya Ketua ASEAN yang Punya Mandat Temui Suu KyiMenteri Luar Negeri Thailand, Don Pramudwinai. (IDN Times/Sonya Michaella)

Menteri Luar Negeri Thailand Don Pramudwinai mengonfirmasi bahwa dirinya memang bertemu dengan pemimpin de facto Myanmar yang digulingkan, Aung San Suu Kyi.

“Pertemuan yang baik. Dia dalam kondisi yang baik,” kata Don, ketika ditemui usai retreat Menteri Luar Negeri ASEAN, di Hotel Shangri-La, Jakarta, Rabu (12/7/2023).

“Setelah dua tahun, ada perkembangan ini, ya ini positif,” ungkap Don lagi.

Don juga mengungkapkan bahwa Suu Kyi sempat menitipkan pesan kepadanya untuk junta militer Myanmar, untuk terus mendorong dialog perdamaian.

“Harus ada keterlibatan dengan otoritas di Naypyidaw. Lima Poin Konsensus, kami mematuhinya. Tetapi ini adalah pendekatan, bahwa kami ingin melihat penyelesaian damai, pendekatan yang sama,” katanya.

Topik:

  • Hana Adi Perdana

Berita Terkini Lainnya