Menlu RI: Soal Myanmar, Lima Poin Konsensus Jadi Prioritas ASEAN

Inisiatif lain harus mendukung implementasi 5PC

Jakarta, IDN Times - Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Retno Marsudi kembali menegaskan Lima Poin Konsensus (5PC) saat ini tetap menjadi prioritas ASEAN untuk menyelesaikan konflik Myanmar.

“Prioritas ASEAN saat ini adalah implementasi 5PC, bukan isu lainnya. 5PC masih menjadi acuan utama. Inisiatif lain harus mendukung implementasi 5PC dan harus in line dengan 5PC,” kata Retno, usai pertemuan retreat Menlu ASEAN di Hotel Shangri-La, Jakarta, Rabu (12/7/2023).

Retno menjelaskan ada dua isu utama yang dibahas dalam retreat Menlu ASEAN hari ini. Yang pertama adalah review dari implementasi 5PC dan yang kedua adalah building inclusive regional.

“Sebagian besar diskusi terkait dengan implementasi 5PC. Saya juga memberitahu kepada para menteri luar negeri ASEAN mengenai hal-hal yang sudah dilakukan oleh Indonesia sebagai ketua ASEAN, selama kurang lebih tujuh bulan ini,” tutur Retno.

Baca Juga: Konflik Myanmar Jadi Isu Bahasan Retreat Menlu ASEAN

1. 110 pendekatan ke pihak-pihak Myanmar bukan hal yang mudah

Menlu RI: Soal Myanmar, Lima Poin Konsensus Jadi Prioritas ASEANMenteri Luar Negeri RI Retno Marsudi membuka retreat AMM/PMC di Jakarta. (dok. Gallery ASEAN 2023).

Selain itu, Retno juga memaparkan pendekatan yang sudah dilakukan Indonesia selama ini kepada beberapa pihak di Myanmar. Setidaknya, ada 110 pendekatan yang sudah dilakukan Indonesia.

"Kita sudah melakukan lebih dari 110 enggagement. Ini bukan angka yang kecil, butuh upaya besar. Tidak mudah. Di samping sangat kompleks, Indonesia sudah dapat melakukannya. Kita bersyukur bahwa semua pendekatan berlangsung dengan baik,” ucap Retno.

Ia melanjutkan, secara umum semua negara anggota mendukung ASEAN dan 5PC serta mengapresiasi apa yang dilakukan Indonesia selama ini.

“Karena sekali lagi, dalam rangka pendekatan yang dilakukan oleh Indonesia dengan semua stakeholders ini sesuai dengan mandat dari 5PC. Dan Indonesia sampaikan bahwa kita berharap ini menjadi modal dasar,” tutur Retno.

Baca Juga: Komisioner HAM PBB: Situasi Myanmar Kian Memburuk

2. Mulai dipetakan dialog soal Myanmar

Menlu RI: Soal Myanmar, Lima Poin Konsensus Jadi Prioritas ASEANPemimpin junta militer Myanmar, Jenderal Min Aung Hlaing. (Twitter.com/KenRoth)

Retno juga memaparkan dari pendekatan-pendekatan ini, mulai dipikirkan adanya dialog dan dibahas pada retreat Menlu ASEAN hari ini.

“Semua mendukung pentingnya, dipikirkannya dialog sebagai building block selanjutnya karena kita yakin hanya dengan dialog inklusif akan dapat diperoleh penyelesaian politik. Dan penyelesaian politik akan dapat menciptakan situasi damai yang kuat,” ungkap Retno.

Baca Juga: Polda Metro Selidiki Kabar Pertemuan LGBT se-ASEAN di Jakarta

3. ASEAN masih terus mengecam kekerasan yang terjadi di Myanmar

Menlu RI: Soal Myanmar, Lima Poin Konsensus Jadi Prioritas ASEANSituasi di Myanmar sampai saat ini sejak kudeta militer Myanmar awal Februari 2021 lalu. (Twitter.com/TostevinM)

Sementara itu, ASEAN disebut masih sangat prihatin dan mengecam tingginya aksi kekerasan yang terjadi di Myanmar.

“ASEAN mendesak semua pihak untuk menyetop tindakan kekerasan terutama yang mengorbankan warga sipil, menghancurkan fasilitas umum termasuk sekolah dan rumah sakit. Tanpa pengakhiran kekerasan, tidak akan mungkin tercipta kondisi kondusif yang sangat diperlukan untuk dimulainya dialog yang diperlukan untuk penyaluran bantuan kemanusiaan,” ujar Retno.

Topik:

  • Dheri Agriesta

Berita Terkini Lainnya