Pintu Rafah Ditutup, Evakuasi 1 Keluarga WNI dari Gaza Tertunda
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Retno Marsudi mengatakan proses evakuasi 1 keluarga Warga Negara Indonesia (WNI) atas nama Hussein, dari Gaza, belum berhasil.
"Diperoleh informasi, pintu dari sisi Gaza tidak dibuka sehingga tidak dimungkinkan dilakukan evakuasi. Dari lapangan kami juga memperoleh informasi bahwa sudah dua hari ini tidak ada evakuasi dari Gaza ke Rafah," kata Retno, dalam keterangannya, Senin (6/11/2023).
Retno menegaskan, pemerintah akan terus berupaya untuk mengevakuasi satu keluarga WNI ini secepatnya dari Gaza.
1. Retno komunikasi langsung dengan WNI di Gaza
Sementara itu, Retno mengakui bahwa dirinya telah berkomunikasi dengan keluarga Hussein untuk memastikan mereka aman dan dalam kondisi baik.
"Kita akan terus berusaha dan kemarin saya lakukan kembali komunikasi dengan berbagai pihak, untuk memastikan bahwa WNI dalam keadaan baik. Saya juga langsung berkomunikasi dengan keluarga WNI Pak Hussein, untuk memberikan semangat dan menyampaikan bahwa kami sedang terus berusaha," tutur Retno.
Baca Juga: PM Israel Kekeuh Tak Ingin Gencatan Senjata dengan Hamas
2. Bantuan dari Indonesia ke Gaza sudah dilepas Sabtu kemarin
Editor’s picks
Sejumlah paket bantuan kemanusiaan dari berbagai lembaga maupun pemerintah Indonesia diberangkatkan ke Mesir dari Landasan Udara (Lanud) Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Sabtu kemarin, dengan total 51,5 ton.
Bantuan ini nantinya akan diserahkan ke Bulan Sabit Merah Mesir, sebagai lembaga yang berwenang di perbatasan Rafah. Pengiriman paket bantuan ini dikawal langsung oleh Wakil Menteri Luar Negeri RI Pahala Mansury.
3. Wamenlu akan serahkan bantuan Bulan Sabit Merah Mesir
Sementara itu, Pahala mengonfirmasi bahwa dirinya dan tim akan menyerahkan bantuan tersebut kepada Bulan Sabit Merah Mesir, yang memiliki wewenang untuk bisa sampai ke perbatasan Rafah guna menyerahkannya ke badan-badan PBB di Gaza.
“Memang kita sudah berkoordinasi dengan mereka, saat ini yang mendapatkan kewenangan adalah pemerintah Mesir. Satu-satunya jalur yang dibuka ke Gaza itu hanya perbatasan Rafah, dan Bulan Sabit Merah Mesir adalah lembaga yang paling memungkinkan masuk ke perlintasan tersebut,” ujar Pahala.
Pahala melanjutkan, dari Bulan Sabit Merah Mesir, bantuan-bantuan tersebut akan disalurkan ke badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA) untuk diserahkan ke masyarakat Gaza.
Baca Juga: Protes soal Gaza, Turki Tarik Duta Besar dari Israel