PM Haiti Ariel Henry Akhirnya Mundur

Henry mundur saat Haiti dilanda kekacauan

Jakarta, IDN Times - Ariel Henry akhirnya mengajukan pengunduran diri dari jabatan Perdana Menteri dan meminta ketenangan di negaranya yang sedang dilanda kekacauan. Henry mengundurkan diri setelah mengadakan pertemuan darurat dengan regional.

Dilansir Al Jazeera, Selasa (12/3/2024), pengunduran diri Henry dibenarkan oleh Ketua Badan Regional Komunitas Karibia atau CARICOM, yang juga Presiden Guyana, Irfaan Ali.

Baca Juga: Haiti Kacau, Geng Bersenjata Bakar Kantor Polisi

1. Dewan Presiden transisi Haiti dibentuk

Dalam rapat darurat tersebut, dijelaskan Ali, dibentuk Dewan Presiden transisi dan penunjukkan Perdana Menteri sementara. Dewan Presiden ini nantinya diberi mandat untuk segera menunjuk Perdana Menteri sementara guna menggantikan Henry.

"Dewan Presiden transisi itu akan mencakup perwakilan beberapa koalisi, swasta, masyarakat sipil, dan satu pemimpin agama," ucap Ali.

2. Geng bersenjata mengamuk karena pemilu tak kunjung digelar

Pengunduran Henry dilakukan di tengah kondisi Haiti yang kacau. Geng bersenjata menyerang untuk melengserkan Henry lantaran dianggap ingkar janji untuk menggelar pemilu pada 2024. Usai Presiden Jovenel Moise tewas pada 2021, seharusnya Haiti menggelar pemilu tahun ini.

Haiti memperpanjang status darurat hingga April 2024, terutama di ibu kota Port-au-Prince, akibat adanya kekerasan yang meningkat oleh geng bersenjata. Haiti juga memberlakukan pembatasan jam malam yang berlaku sampai akhir pekan ini, dan akan tetap berlaku sampai 11 Maret 2024.

"Keadaan darurat keamanan diumumkan, dilanjutkan sampai April, yaitu mulai Kamis, 7 Maret 2024 hingga Rabu, 3 April 2024," begitu pernyataan pemerintah Haiti.

3. Sistem kesehatan Haiti lumpuh

Kondisi makin parah ketika sistem kesehatan di Haiti juga terancam lumpuh. Banyak fasilitasi kesehatan terpaksa mengurangi jam operasionalnya karena kekerasan geng bersenjata, dan kurangnya personel hingga obat-obatan.

Hanya satu rumah sakit umum yang masih beroperasi di wilayah Port-au-Prince. Rumah sakit ini menerima sekitar 70 pasien terluka, karena tembakan sejak akhir pekan lalu.

Baca Juga: Konflik Memanas, AS Evakuasi Staf Kedutaan dari Haiti

Topik:

  • Satria Permana

Berita Terkini Lainnya