Presiden Mali Telepon Putin, Bicarakan soal Kudeta Niger

Putin minta ada diplomasi damai di Niger

Jakarta, IDN Times - Presiden sementara Mali, Assimi Goita telah menelepon Presiden Rusia Vladimir Putin untuk membicarakan kondisi politik Niger.

“Atas prakarsa pihak Mali, Presiden Putin melakukan percakapan telepon dengan Presiden sementara Mali, Assimi Goita dengan topik utama situasi di wilayah Sahara-Sahel,” sebut pernyataan Kremlin, dikutip CNN pada Rabu (16/8/2023).

“Presiden Putin menekankan bahwa cara politik dan diplomatik yang damai penting dalam menyelesaikan situasi yang kini sedang terjadi,” lanjut Kremlin.

1. Mali minta ada resolusi damai di Niger

Presiden Mali Telepon Putin, Bicarakan soal Kudeta NigerBendera Mali. (Pixabay.com/OpenClipart-Vectors)

Senada dengan Putin, Goita juga meminta adanya resolusi damai di Niger. Mali juga mendesak agar PBB dan Uni Afrika mencegah adanya intervensi terhadap Niger.

“Putin menekankan pentingnya penyelesaian situasi secara damai untuk Sahel yang lebih stabil,” ujar Goita.

Selain itu, Grup Wagner, tentara bayaran Rusia, juga diminta Mali untuk memadamkan pemberontakan Islam yang terjadi di dekat perbatasan Mali, Burkina Faso dan Niger.

Baca Juga: Junta Militer Niger Segera Adili Presiden Bazoum

2. Presiden Niger segera diadili junta militer

Presiden Mali Telepon Putin, Bicarakan soal Kudeta NigerPresiden Niger Mohamed Bazoum (Twitter.com/Mohamed Bazoum)

Junta militer Niger bakal segera mengadili presiden terguling negara tersebut, Mohamed Bazoum, dengan tuduhan pengkhianatan terhadap negara serta merusak keamanan nasional.

Rencana ini juga merupakan bukti penolakan junta Niger untuk mengabaikan tekanan dunia internasional agar kekuasaan Niger dikembalikan kepada Bazoum

Bazoum kini ditahan di ruang bawah rumahnya bersama istri dan anaknya, sejak militer melakukan kudeta sekitar tiga pekan yang lalu.

Bazoum juga dikabarkan dalam kondisi yang baik setelah adanya kunjungan dokter ke tahanan bawah tanah tersebut, meski Bazoum sempat diberitakan turun berat badan yang cukup signifikan.

3. Listrik diputus di ibu kota Niger

Masyarakat Ekonomi Negara Afrika Barat atau ECOWAS lantas memberikan sanksi terhadap junta militer Niger. Salah satunya adalah pemadaman listrik di beberapa kota, termasuk ibu kota Niamey.

ECOWAS mengatakan bahwa langkah junta untuk mengadili Bazoum merupakan bentuk provokasi baru yang bertentangan dengan kesediaan militer sebelumnya untuk menemukan solusi damai.

Kudeta di Niger mencerminkan pengambilalihan serupa seperti di negara tetangganya, Burkina Faso dan Mali, di tengah pemberontakan Islam dan pengaruh Rusia yang tumbuh di wilayah Sahel.

Baca Juga: Junta Niger Disebut Siap untuk Diplomasi soal Kudeta

Topik:

  • Ilyas Listianto Mujib

Berita Terkini Lainnya