Penguasaan teknologi yang tepat tentunya sangat bermanfaat untuk kesejahteraan hidup orang banyak. Seperti kabar baik yang baru-baru ini datang dari Norwegia, dimana negara tersebut akan menggunakan pesawat listrik untuk melakukan penerbangan jarak pendek. Rencana tersebut rencananya akan direalisasikan pada tahun 2040 mendatang.
Sebuah terobosan yang bisa dijadikan inspirasi untuk negara lain.
Alih-alih memberikan subsidi BBM untuk rakyat sendiri, pemerintah Norwegia tetap menjual BBM dengan harga mahal kepada rakyatnya, sekalipun Norwegia merupakan negara penghasil minyak. Bahkan, harga BBM di Norwegia menjadi salah satu yang paling mahal di dunia.
Di tahun 2013 saja mencapai 9,63 dolar AS per galon. Meskipun harga BBM tergolong mahal, namun pemerintah Norwegia mengalokasikan keuntungan dari penjualan BBM untuk layanan publik seperti pendidikan gratis maupun pembangunan dan perbaikan infrastruktur.
Karena mahalnya harga BBM, maka pemerintah pun berupaya untuk menggunakan sumber daya pengganti BBM. Misalnya, pemanfaatan sampah untuk diolah menjadi energi. Kini semua sekolah di Norwegia menggunakan listrik yang berasal dari sampah.
Listrik yang dihasilkan dari sampah tersebut mampu menghasilkan energi panas untuk sekitar 5.000 rumah di Oslo. Bus operasional di Norwegia juga telah menggunakan bahan bakar biogas yang berasal dari sampah, sehingga bus tidak menghasilkan polusi maupun menimbulkan suara bising.
Mahalnya harga BBM membuat masyarakat Norwegia sangat antusias terhadap penggunaan listrik sebagai pengganti BBM. Sudah bukan rahasia lagi jika beberapa masyarakat disana kini beralih menggunakan mobil listrik dibandingkan dengan mobil yang menggunakan BBM pada umumnya.
Bahkan di tahun 2017, tercatat sekitar 37% penjualan mobil listrik dari total pasar mobil domestik di Norwegia. Mobil listrik lebih dipilih masyarakat karena dinilai lebih ramah lingkungan. Oleh karena itu, pemerintah Norwegia kin tengah mencanangkan larangan penggunaan mobil BBM mulai tahun 2025.
Pemerintah Norwegia memang tidak pernah main-main di dalam upaya menjaga kelestarian lingkungan dengan menciptakan teknologi yang ramah lingkungan. Tidak puas hanya dengan menggunakan daur ulang sampah dan mobil listrik untuk kebutuhan sehari-hari, kini pemerintah tengah mencanangkan sesuatu yang lebih besar, yakni menggunakan pesawat listrik untuk jarak penerbangan pendek.
Proyek ambisius tersebut kini tengah serius dibahas oleh Avinor, maskapai penerbangan milik pemerintah Norwegia. Menurut CEO Avinor, Dag, Falk-Petersen, pesawat dengan tenaga listrik tersebut nantinya akan dilakukan pada penerbangan dengan durasi 1,5 jam.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa penerbangan dengan durasi tersebut mencakup penerbangan domestik maupun ke negara-negara Skandinavia lainnya. Dalam waktu dekat, Avinor berencana untuk melakukan tender guna menguji rute komersial dengan menggunakan pesawat listrik dengan kapasitas 19 kursi pada tahun 2025 dan akan diterapkan secera keseluruhan di tahun 2040.
Sebuah target ambisius yang luar biasa. Mari kita tunggu gebrakan selanjutnya!