Uganda Klaim Bunuh Ratusan Militan di RD Kongo

Jakarta, IDN Times - Militer Uganda (UPDF), pada Sabtu (22/3/2025), mengklaim bahwa tentaranya berhasil membunuh lebih dari 240 pasukan militan Congo Economic Development Cooperative (CODECO) di Republik Demokratik (RD) Kongo bagian timur.
Insiden tersebut berlangsung setelah kelompok militan tersebut melancarkan serangan ke kamp militer Uganda di Provinsi Ituri. Peristiwa ini menjadi lanjutan konflik berkepanjangan di RD Kongo bagian timur.
Dalam beberapa hari terakhir, pemberontak M23 yang didukung Rwanda memperluas serangan di Walikale. Serangan dilancarkan menyusul penarikan diri dari perundingan perdamaian dengan pemerintah RD Kongo di Angola.
1. Klaim gagalkan serangan kelompok militan CODECO
Juru Bicara UPDF, Chris Magezi, mengatakan bahwa pasukannya sukses menggagalkan serangan dan memukul mundur pasukan CODECO. Ia mengklaim pasukan tersebut mengalami kekalahan besar dengan korban tewas mencapai 242 orang.
Magezi menambahkan bahwa sebanyak 31 pasukan pemberontak dibunuh pada Rabu (19/3/2025) dan 211 lainnya dibunuh pada Kamis (20/3/2025). Ia pun menyebut bahwa hanya ada 1 korban tewas dan empat tentara Uganda yang terluka dalam pertikaian tersebut.
Ia menjelaskan bahwa penerjunan UPDF ke teritori RD Kongo dilakukan beberapa pekan lalu untuk mencegah masuknya kelompok Allied Democratic Forces (ADF) ke dalam teritori Uganda.
"Militan CODECO sudah mengadakan perjanjian dengan ADF beberapa bulan lalu untuk meningkatkan serangan berbahaya terhadap warga Kongo di Provinsi Ituri. Mereka melancarkan serangan untuk membunuh etnis Hema," ungkapnya, dilansir dari EFE.