Upaya Batalkan Kebijakan Tarif Trump Kandas di Senat AS

Jakarta, IDN Times - Senat Amerika Serikat (AS) menolak upaya membatalkan tarif yang diterapkan Presiden Donald Trump, setelah pemungutan suara yang berakhir seri 49-49 pada Rabu (30/4/2025).
Tiga senator dari Partai Republik yaitu Rand Paul (Kentucky), Susan Collins (Maine), dan Lisa Murkowski (Alaska) bergabung dengan Partai Demokrat mendukung resolusi pembatalan tersebut. Kegagalan resolusi karena ketidakhadiran dua senator pendukungnya, Sheldon Whitehouse (Demokrat-Rhode Island) dan Mitch McConnell (Republik-Kentucky).
Resolusi ini bertujuan menghentikan status darurat nasional yang menjadi dasar Trump mengenakan tarif tersebut. Meski Trump telah mengumumkan penundaan tarif selama 90 hari untuk kebanyakan negara, tarif tinggi untuk China tetap dipertahankan.
Melansir Al Jazeera, pemungutan suara ini terjadi pada hari yang sama saat Kementerian Perdagangan AS mengumumkan pertumbuhan ekonomi menyusut 0,3 persen di kuartal pertama 2025. Data ini menandai kontraksi ekonomi pertama AS dalam tiga tahun terakhir.
1. Wapres AS turun tangan batalkan resolusi
Hasil pemungutan suara menunjukkan keretakan dalam Partai Republik yang seharusnya menguasai Senat dengan mayoritas 53-47. Sebenarnya resolusi ini hanya membutuhkan mayoritas sederhana agar dapat diloloskan.
Senator Ron Wyden, Demokrat dari Oregon, menyampaikan kritik sebelum pemungutan suara.
"Senat AS tidak bisa menjadi penonton pasif dalam kekacauan tarif ini. Kongres memiliki kekuasaan untuk menetapkan tarif dan mengatur perdagangan global. Penyebab utama perlambatan ekonomi ini tanpa diragukan adalah kebijakan tarif global Donald Trump yang tidak masuk akal," ujar Wyden, dilansir NYT.
Setelah resolusi gagal, pemimpin Republik langsung mengadakan pemungutan suara kedua untuk menggagalkan resolusi secara permanen. Wakil Presiden JD Vance turun langsung ke Capitol Hill memberikan suara penentu dalam voting kedua yang berakhir 50-49. Tindakan ini secara resmi mengakhiri upaya tersebut, dilansir Politico.
Beberapa minggu sebelumnya, Senat telah menyetujui resolusi serupa untuk memblokir tarif 25 persen pada impor Kanada dengan hasil 51-48. Namun resolusi itu terhenti di DPR AS akibat manuver pemimpin Republik yang menghambat pembahasannya.