PMI di Taiwan Diminta Tidak Kabur jika Bermasalah dengan Majikan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Taipei, IDN Times - Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Taiwan diminta untuk meningkatkan berbagai keterampilannya, termasuk kemampuan berbahasa Mandarin. Seruan itu disampaikan oleh Wakil Kepala Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) di Taipei, Zulmartinof.
"Saya berpesan agar semua PMI meningkatkan kemampuan diri berbahasa Mandarin dan kemampuan lainnya," kata Zulmartinof pada perayaan ulang tahun keenam Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Taiwan ranting Changhua, Minggu (15/1/2023).
Baca Juga: Komnas HAM Terima 257 Aduan Kasus PMI Selama 2020-2022
1. PMI diminta tidak kabur saat punya masalah
Zulmartinof juga berpesan agar para PMI tidak kabur atau melarikan diri saat memiliki masalah.
“Kami harap apabila bapak dan ibu ada masalah dengan majikan dan lain-lain, silakan konsultasi dengan KDEI,” katanya.
“Hendaklah para pekerja atau mahasiswa selalu menjaga dan menghormati aturan-aturan yang diberlakukan otoritas Taiwan. Jagalah kehormatan citra sebagai bangsa Indonesia yang mayoritas agama muslim. Karena apa yang kalian lakukan adalah cerminan bangsa kita,” tambah dia.
Baca Juga: Nadiem Minta UT dan BP2MI Sinergis Beri Pendidikan PMI
2. PMI diminta maksimalkan masa kerja di Taiwan
Sebagai informasi, PMI hanya diizinkan bekerja selama 14 tahun untuk sektor domestik di Taiwan. Sedangkan di sektor formal hanya boleh sampai 12 tahun.
Oleh sebab itu, KDEI mengajak para PMI untuk mengoptimalkan masa kerjanya selama di Taiwan.
“Manfatkanlah sebaik-baiknya, kumpulkan uang dengan baik, dan berperilaku baik. Jangan lupa kirimkan juga untuk orang tua dan saudara di kampung,” kata Zulmartinof.
3. Ingatkan ancaman media sosial dan internet
Terakhir, Zulmartinof juga mengingatkan agar diaspora Indonesia di Taiwan lebih mawas diri dengan informasi yang beredar di media sosial.
“Hendaklah kita menjaga perilaku di medsos, karena itu mencerminkan akhlak kita,” katanya.
“Karena banyak yang tertipu dan sampai saat ini kita masih membantu mereka. Ada mereka yang kerjanya menanam pohon ganja. Karena itu, kami mengimbau agar tidak teriming-iming. Harap kroscek informasi,” sambung Zulmartinof.
Baca Juga: Kemenaker Minta Polisi Selidiki Sindikat Pengiriman PMI Ilegal