Putin: Menghina Nabi Muhammad adalah Penistaan Agama
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times – Presiden Rusia, Vladimir Putin mengatakan bahwa menghina Nabi Muhammad adalah pelanggaran terhadap kebebasan beragama. Menghina Nabi juga tidak boleh dianggap sebagai bagian dari kebebasan berekspresi.
"Apakah penghinaan Nabi Muhammad adalah (bagian) dari kebebasan untuk kreatif? Saya rasa tidak. Ini adalah pelanggaran kebebasan beragama dan pelanggaran perasaan suci orang-orang yang Islam. Ini (penghinaan) akan menghidupkan ekstremisme,” kata Putin pada konferensi tahunannya, dikutip dari Middle East Monitor.
Baca Juga: Agen Intelijen Rusia Dilaporkan Tewas di Depan Kedubes Rusia, Jerman
1. Menghina Nabi Muhammad akan melahirkan tindakan ekstremisme
Putin menjadikan publikasi sketsa Nabi Muhammad yang dirilis oleh majalah Prancis Charlie Hebdo sebagai contoh, bagaimana ekspresi negatif terhadap Nabi Muhammad hanya akan melahirkan lingkaran ekstremisme dan kebencian.
Kebebasan artistik ada batasannya dan tidak boleh melanggar kebebasan orang lain, demikian penekanan Putin.
"(Mereka yang) menghina hak dan perasaan orang beragama harus ingat dengan reaksi balik yang tak terhindarkan,” kata dia.
2. Putin tegaskan Rusia sebagai negara multi-kultural
Editor’s picks
Presiden berusia 69 tahun itu turut menyampaikan, sebagai negara multi-etnis dan multi-kultural, masyarakat Rusia harus hidup dengan menghormati kehidupan umat beragama dan terbiasa dengan tradisi satu sama lain.
"Rusia dibentuk sebagai negara multinasional dan multi-pengakuan, dan kami pada dasarnya terbiasa memperlakukan kepentingan dan tradisi satu sama lain dengan hormat," kata dia.
“Ini (penghormatan) adalah fondasi yang sangat kuat, dasar yang kokoh bagi keberadaan Rusia sebagai negara multi-etnis,” sambung Putin.
3. Imran Khan apresiasi ungkapan Putin
Putin melontarkan pernyataan itu selang satu tahun komentar Presiden Prancis, Emmanuel Macron, mengenai Islam. Menurut Macron, karikatur Nabi Muhammad yang dirilis Charlie Hebdo adalah bagian dari kebebasan berekspresi.
Di sisi lain, Macron juga mendesak umat Islam untuk ‘mereformasi’ kehidupan beragamanya dalam tataran publik. Ungkapan itu menyebabkan kecaman terhadap Prancis dan perusahaan serta produk Prancis di seluruh negara-negara Islam.
Sementara itu, Perdana Menteri Pakistan, Imran Khan, menyambut baik pernyataan Putin.
"Kami Muslim, terutama para pemimpin Muslim, harus menyebarkan pesan ini kepada para pemimpin dunia non-Muslim untuk melawan Islamofobia," ungkap Khan.
Baca Juga: Setia dengan China, Pakistan Tolak Hadiri KTT Demokrasi Buatan Biden